METROPOLITAN - Kasus Covid-19 tengah melonjak di Jabodetabek. Termasuk DKI Jakarta dan Kota Bogor. Namun, mobilitas warga di kawasan tersebut sangat tinggi dan rawan penularan Covid-19. Alhasil, tak kurang dari 1.500 pengguna Commuterline (KRL) dan petugas layanan di Stasiun Bogor, Kota Bogor, dapat jatah vaksin dalam waktu dua hari (16–17 Juni 2021). Wali Kota Bogor Bima Arya pun mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi di Stasiun Bogor, pada Kamis (17/6) pagi. “Presiden meninjau vaksinasi di Stasiun Bogor. Penumpang dan petugas yang terkait layanan kereta api, serta ada komunitas (divaksin, red). Jumlahnya kurang lebih 1.500. (Digelar, red) Selama dua hari kepada orang-orang yang tiap hari menggunakan kereta api,” kata Bima Arya, Kamis (17/6). Selain meninjau vaksinasi, sambungnya, ada dua hal yang ditekankan kepada menkes untuk diprioritaskan. “Pertama, pengguna layanan transportasi. Baik kereta, bus, dan lain-lain. Karena ini sangat rawan ya, terpapar, karena mobilitas lintas wilayah,” sambungnya. Kedua, lanjut Bima Arya, menkes diminta memerhatikan lebih kepada wilayah penyangga DKI Jakarta. Sebab, kasus Covid-19 di Ibu Kota sedang tinggi. Sedangkan Jakarta sangat terintegrasi dengan wilayah-wilayah penyangga. Salah satunya Kota Bogor. Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi sempat menanyakan progres terkait vaksinasi di Kota Bogor. Bima Arya menjabarkan mengenai capaian vaksinasi di Kota Bogor yang disebutnya sudah menyentuh 17 persen dari target. Melebihi rata-rata nasional yang hanya mencapai 11 persen. “Pak Presiden menanyakan ke saya tadi, angka capaian target vaksinasi Kota Bogor. Saya sampaikan, dari target 760 ribu keseluruhan, hingga hari ini sudah ada 126 ribu yang sudah diberikan vaksin sampai kedua,” kata Bima Arya kepada awak media di Stasiun Bogor, Kamis (17/6). “Kira-kira sudah 17 persen dari target. Ini di atas rata-rata nasional yang 11 persen,” terangnya. Selain itu, sambungnya, Jokowi juga sempat menanyakan terkait ketersediaan vaksin Kota Bogor. Bima Arya menyebut Kota Bogor saat ini masih punya jatah vaksin untuk 8.000 orang. Namun, ia menilai jumlah tersebut perlu ditambah untuk mengejar target vaksinasi 5.000 sampai 10 ribu sasaran vaksin per harinya. Jika hal itu bisa dipenuhi, ujarnya, maka Kota Bogor akan bisa mencapai target vaksinasi keseluruhan pada Agustus mendatang. “Kita masih punya jatah untuk 8.000 orang. Tapi saya minta tambah dan presiden menyetujui itu karena ingin vaksinasi di Bogor nggak berhenti. Predisen meminta menkes koordinasi dengan saya. Kira-kira Bogor kapasitasnya berapa,” ungkapnya. “Saya bilang, kita ingin kejar 5.000-10 ribu vaksinasi per hari. Sehingga kita targetkan pada Agustus capaiannya sudah bisa maksimal, mencapai jumlah target yang ditetapkan,” beber Bima Arya. Diketahui, dari data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor, hingga Rabu (16/6) jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bogor mencapai 860 orang. Di mana ada penambahan kasus harian pada Rabu (16/6), muncul 97 kasus positif Covid-19 baru. Program vaksin diharapkan dapat menekan lonjakan Covid-19 sehingga daya imun masyarakat semakin kuat. (ryn/feb/run)