METROPOLITAN - Kondisi ketersediaan oksigen di Kota Bogor masih cukup mengkhawatirkan. Kota Bogor pun menyiasati hal itu dengan menyiapkan tabung oksigen di tiap kecamatan untuk warga yang menjalani perawatan di rumah. Wali Kota Bogor, Bima Arya, meninjau kant o r Kecamatan Bogor Utara untuk melihat langsung proses distribusi oksigen tersebut. Tiap kecamatan disiapkan lima tabung oksigen berukuran enam meter kubik setiap harinya. Warga bisa mengisi tabung-tabung kecil miliknya gratis selama persediaan masih ada. “Jadi masih harus diantisipasi kebutuhan warga yang sedang isoman. Kita ingin menekan semaksimal mungkin angka kematian warga yang isoman. Jangan sampai warga meninggal karena tidak dapat oksigen,” ungkap Bima Arya di Balai Kota Bogor, Kamis (29/7). “Bagi warga Kota Bogor yang sangat membutuhkan oksigen untuk keluarganya yang sedang isoman, silakan menghubungi kantor kecamatan. Saat ini di setiap kantor kecamatan tersedia tabung oksigen besar yang bisa dikonversi menjadi tabung kecil,” tambahnya. Menurut Bima Arya, lima unit tabung berukuran enam meter kubik yang tersedia di kecamatan tersebut bisa dikonversi menjadi 20 tabung kecil untuk warga yang membutuhkan. “Memang masih sangat terbatas. Insya Allah ditambah secara bertahap. Mudah-mudahan bisa membantu warga yang kondisinya darurat supaya yang isoman ini tetap kita pastikan dimonitor kesehatan dan terus membaik. Ini gratis selama persediaan masih ada, diupayakan distribusi bisa setiap hari,” jelasnya. Sedikitnya, ada 3000-an warga Kota Bogor yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah setelah terpapar Covid-19. Untuk mengantisipasi kematian warga yang isoman, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengerahkan 176 relawan untuk membantu penanganan warga isoman. ”Fokus kita ke yang (penanganan, red) isoman sekarang. Mengurangi angka kematian di hulu, itu jadi prioritas kita,” kata Bima Arya kepada Metropolitan.id, belum lama ini. Upaya itu, sambungnya, diperkuat dengan rekrutmen 176 relawan yang bertugas dalam membantu penanganan isoman warga yang terpapar Covid-19. Bima Arya menyebut ada tiga kriteria warga isoman di rumah yang perlu pengawasan ketat. Di antaranya, mereka yang belum vaksin, punya penyakit bawaan atau komorbid, dan warga isoman dengan usia di atas 50 tahun. Terkait kebutuhan oksigen, saat ini Kota Bogor masih tinggi. Namun, dibandingkan dengan minggu lalu sudah lebih terkendali karena ada pasokan dari berbagai sumber. “Ada dari Krakatau Steel, ada bantuan dari Tanoto Foundation, ada bantuan dari provinsi. Walaupun demikian, setiap sore saya masih memonitor ketersediaan oksigen di seluruh RS Kota Bogor. Jika ada stok yang sudah mulai menipis, langkah-langkahnya jelas,” tandasnya. (ryn/feb/ run)