METROPOLITAN - Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor memutuskan memperpanjang kembali program Ganjil-Genap (Gage) di wilayahnya selama sepekan ke depan. Kebijakan ini berlaku dari pukul 08:00–21:00 WIB setiap harinya hingga Senin (9/8). “Diperpanjang sampai tanggal 9, mengingat kondisi kita masih zona merah dan Level 4,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di Balai Kota Bogor, Selasa (3/8). Ia menuturkan, program Ganjil-Genap ini juga sudah ditetapkan di beberapa kota lain yakni Sumedang. Untuk itu, pihaknya akan menyinergikan program Ganjil-Genap ini bersama Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bogor. “Kami sudah berkoordinasi agar Kabupaten Bogor atau yang di seputaran Kota Bogor bisa menerapkan Ganjil-Genap. Sehingga mobilitas masyarakat dari dan menuju Kota Bogor bisa dikendalikan,” ujarnya. Ia menjelaskan program Ganjil-Genap ini merupakan sebuah gerakan disiplin untuk menahan diri selama satu hari. Sehingga, diharapkan melalui kebijakan ini masyarakat secara bergantian berbelanja dan keluar rumah. “Fungsi ini setelah dijalankan selama weekend dan hari kerja, ini cukup efektif dan tidak terlalu merepotkan masyarakat. Karena kalau kami menggunakan penyekatan, banyak ibu-ibu yang belanja ke pasar kena penyekatan. Termasuk yang belanja obat-obatan dan sebagainya,” imbuhnya. “(Untuk itu, red) Ini upaya Satgas Covid-19 untuk meminta warga menahan diri satu hari untuk tidak keluar rumah. Kita nggak larang tapi mengatur masyarakat agar perekonomian tetap hidup,” sambungnya. Ia melanjutkan, dalam penerapan program Ganjil-Genap sepekan ke depan ini, pihaknya masih menerapkan skema yang sama. Yakni menyiapkan 17 titik check point dengan empat pola berbeda. “Kita terapkan dengan menyesuaikan hasil evaluasi (di lapangan, red). Seperti menentukan jamnya dan di mana posisi check point-nya. Biasanya kita lakukan berpindah-pindah,” bebernya. Di sisi lain, ia menuturkan, selama penerapan program Ganjil-Genap yang dilakukan sejak Senin (26/7–2/8), tercatat ada sekitar 10 ribu kendaraan per hari yang diputarbalikkan pihaknya selama penerapan program Ganjil-Genap. Namun, jumlah itu terhitung menurun jika mengacu data awal yang mencapai 20 ribu kendaraan per harinya. “Menurun. Karena masyarakat banyak yang sudah semakin sadar. Jadi tidak banyak yang diputarbalikkan,” ujarnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, berdasarkan Instruksi Dalam Negeri (Inmendagri), Kota Bogor saat ini masih berada di Level 4 bersama wilayah aglomerasi. Untuk itu, kebijakan program Ganjil-Genap akan tetap dilanjutkan selama sepekan ke depan. “Kebijakan mengurangi mobilitas dan kerumunan tetap kita lakukan, Ganjil-Genap juga dilanjutkan,” katanya. Sementara itu, di kawasan Puncak, Bogor, petugas tetap memperketat pintu masuk wisatawan. yang menjadi langganan destinasi wisata terpaksa masih harus diperketat. “Jadi gini, sebetulnya kan kita levelnya tiga. Tapi karena di Jabodetabek rata-rata 4, maka kita harus samakan,” ujar Bupati Bogor Ade Yasin saat mendampingi Kapolri Jenderal Lystio Sigit Prabowo saat meninjau akselerasi vaksinasi di IPB University, Selasa (3/8). Menurutnya, jika wilayah Kabupaten Bogor dilonggarkan, warga daerah lain akan masuk Bogor. Hal ini dikhawatirkan membuat wilayah Ade Yasin kembali menjadi zona merah. “Kalau kita longgarkan nanti daerah lain masuk ke kita dan malah nanti jadi merah. Jadi kita harus seragam kebijakannya. Sama, belum ada kelonggaran,” ungkapnya. (rez/fin/feb/run)