Olahraga dengan intensitas berat itu perlu motivasi tinggi. Salah satu triknya adalah punya gym buddies yang bisa jadi penyemangat sekaligus ‘trainer’ tambahan. Hehehe. Seperti yang dibuat geng Verawaty Budiyanto, Diana Irawati, dan Yen-Yen Ting. ”AKU duluan yang suka nge-gym. Nah, biar makin semangat, aku ajakin yang lain,” ucap Vera, sapaan Verawaty Budiyanto. Diana dan Yen-Yen disentil biar mau ikutan olahraga. Yen- Yen sebenarnya sudah biasa nge-gym sendiri, tapi intensitasnya masih Cukup santai. Setelah komitmen bertiga, mereka langsung pilih jenis latihan yang lebih berat. Hasilnya tak main-main. Yen-Yen berhasil menurunkan berat badannya sampai 14 kg. Vera bisa menurunkan 8 kg dan Diana bisa menurunkan 5 kg. Selain target berat badan ideal, sehat dan bugar jadi motivasi utama. ”Yen-Yen sih memang paling niat,” ucap Diana, kemudian terkekeh. Yen-Yen juga dikenal yang paling heboh. Heboh maksudnya cepat-cepatan saat latihan. ”Sampai trainer kami suka ngegodain ’mau ke mana sih kok buru-buru’ gitu,” sahut Vera, lantas terbahak. Maklum, Yen-Yen harus cepat-cepat berangkat kerja setelah sesi nge-gym. Meski dengan kesibukan yang berbeda-beda, ketiganya konsisten latihan bareng. ”Jujur ya, latihan bertiga itu lebih capek daripada sendiri,” ujar Yen-Yen. Pasalnya, mereka bisa istirahat antaralat jika sendiri. Kalau berdua atau bertiga, tak ada jeda istirahat karena harus membantu gerakan kawannya. ”Mungkin kalau bertiga masih ada jeda dikit lah ya. Kalau berdua itu, matilah,” sahut Vera sambil geleng-geleng kepala. Gerakan yang paling mereka benci adalah crawling. Dua tangan digunakan untuk berjalan, sedangkan dua kaki diangkat temannya. ”Wah, gerakan itu nyebelin banget,” sahut Diana. Meski sekarang sudah terlatih, mereka juga pernah menabrak tembok dan nyungsep saat awal-awal mencoba gerakan. Kalau sudah begitu, rasa lelah jadi dobel karena harus menahan malu juga. Hehehe. ”Tapi seru malahan. Bikin nagih,” imbuh Vera. Selain itu, mereka saling menolong urusan dokumentasi. Alat leg press yang berat bukan main itu selalu jadi alat prestisius di antara mereka. ”Nah, yang lain harus jadi fotografer. Supaya kenangannya bisa disimpan di Instagram, ada rasa bangga dikit lah,” tambah Vera. Leg press bikin bodi makin jadi. Kaki kuat, pantat naik. Meski berat, mereka bertiga tetap semangat melakoni. Bahkan, mereka punya sebutan khusus buat alat itu. ”Kami sebutnya alat melahirkan,” ucap Yen-Yen. (jp/feb/run)