berita-utama

Bima Arya Telusuri Hilangnya BPKB Kendaraan PDJT

Rabu, 10 November 2021 | 10:40 WIB

METROPOLITAN - Masalah Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) kembali mencuat. Ini menyusul bocornya dokumen internal terkait hilangnya 30 buku do­kumen Buku Pemilik Ken­daraan Bermotor (BPKB) kendaraan roda empat dan tiga dokumen BPKB kendar­aan roda dua milik PDJT sejak 2017. Bahkan, orang nomor satu di Kota Bogor Bima Arya pun telah mendengarnya. Bima Arya mengaku akan meninda­klanjuti terkait benar-tidaknya kabar tersebut. “Saya belum dapat laporan. Nanti saya cek dulu,” katanya kepada Met­ropolitan.id di Bigland Hotel Kota Bogor, Selasa (9/11). Ia mengaku segera memang­gil pihak PDJT untuk memas­tikan banyak hal, baik kabar hilangnya dokumen kendar­aan milik PDJT itu maupun pertanggungjawaban dari manajemen yang lalu. “Harus ada pertanggungja­waban manajemen sebelum­nya? Ya pasti lah. Harus bisa dijelaskan. Nah, nanti kita lihat apakah itu kelalaian adminis­trasi atau ada hal lain. Nanti saya panggil dulu PDJT-nya. Nanti saya cek dulu, saya belum dapat laporan,” tegasnya. Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menu­turkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mela­kukan pembenahan manaje­men PDJT. Ia menyebut per­masalahan itu terungkap karena ada proses pembena­han. “Kalau tidak ada pem­benahan, tidak ada kemajuan,” jelasnya. Terkait dokumen yang hilang, bisa kembali ditimbulkan se­telah diproses keterangan kehilangannya. “Pertanggung­jawaban tentu ada, dengan kondisi pandemi berkepan­jangan dan beban masa lalu yang cukup kompleks,” ungkap Dedie. Hal itu juga sempat meman­cing reaksi Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mu­taqin. Menurutnya, hal itu menunjukkan kebobrokan PDJT. Dengan tegas, ia me­nyebut hal itu merupakan buntut ketidakmampuan dalam mengelola perusahaan. “Ma­salahnya itu kan aset. Bagai­mana mereka mengelola aset itu sampai bisa hilang? Bagai­mana kalau mengelola aset yang lebih besar?” ketusnya. Sehingga, lanjutnya, mana­jemen PDJT di era itu harus tanggung jawab atas hilangnya dokumen tersebut. “Siapa yang menghilangkan, dia yang ber­tanggung jawab. Hilangnya ketika dipimpin siapa, ke mana hilangnya. Apakah di­gadaikan atau bagaimana. Kita nggak tahu,” tuntas ZM, sapaan karibnya. (ryn/run)

Tags

Terkini