Memiliki tanaman dengan corak yang warnanya berbeda dengan warna asli daun, tentu menyenangkan. Estetis. Tapi, harus hati-hati. Terlalu menor justru bisa berbahaya untuk tanaman itu sendiri. HOMALOMENA menjadi salah satu genus tanaman hias yang cukup digemari. Apalagi varietas variegata. Tanaman itu memiliki kelainan yang membuat daunnya punya beberapa corak warna dalam satu pohon. Misalnya, gradasi kuning-hijau atau putih-hijau. Namun, tidak semua warna homalomena jenis variegata bisa muncul sempurna. Founder Rachel Vania Garden Eli Priyanti mengatakan, tanaman tropis-subtropis itu butuh paparan sinar matahari untuk memunculkan gradasi warna yang cantik. Namun, jangan berlebih. Terlalu banyak paparan sinar matahari justru bisa membuat daun homalomena gosong. “Butuh banget sinar matahari pagi, maksimal sampai jam 10,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jakarta Timur, Selasa (2/11). Karena itu, kita harus tahu ketepatan dalam penempatan tanaman dari family Araceae tersebut. Sirkulasi udaranya pun harus bagus agar tidak lembap. Dalam kondisi lembap, corak variegata tidak akan keluar. Hanya semburat samar. Eli juga mewanti-wanti agar tak terlalu sering memindahkan lokasi tanaman yang memiliki sekitar 135 spesies itu. Dari pengalamannya mengoleksi ratusan tanaman, homalomena dengan jenis variegata itu terbilang sensitif. “Terlalu sering dipindah bisa membuatnya stres karena harus adaptasi terus. Kalau sudah begitu, efeknya bukan hanya pada warna daun yang kurang bagus. Pertumbuhannya pun jadi melambat,” terangnya. “Kalau sudah di satu tempat, sebaiknya di situ saja dulu. Karena adaptasi tiap tanaman kan beda-beda. Ada yang pinter adaptasi, ada yang susah. Bener-bener harus hati-hati,” jelas perempuan yang juga menekuni usaha bakery tersebut. Ia pun kerap menyampaikan kepada para pembeli posisi terakhir penempatan tanaman yang dibeli dari greenhouse miliknya. Tidak hanya mengatur paparan sinar matahari, memaksimalkan warna corak albino pada daun homalomena juga bisa dilakukan dengan pengaturan pupuk. Contohnya, memberikan pupuk dengan kadar nitrogen rendah. “Tapi, saya sendiri kurang suka pakai pupuk,” ungkapnya. Menurut Eli, memaksakan tanaman dengan daun berbentuk hati itu untuk full berubah warna menjadi kuning juga tidak baik. Memang akan tampak menarik saat daun didominasi warna kuning, tapi sangat berisiko jadi gosong. “Bagus sih, tapi ngeri. Karena nggak ada klorofilnya kan. Proses fotosintesisnya tidak berjalan baik,” tutur perempuan yang gemar mengoleksi tanaman hias sejak 2010 itu. Alangkah baiknya bila homalomena dirawat dengan semestinya. Menurut Eli, perawatan tanaman hias tersebut sejatinya tak sulit. Cukup ditanam di media tanam dengan poros bagus. Sebab, tanaman itu tak terlalu suka kondisi basah. Namun, bukan berarti tak perlu sering disiram. “Tergantung penempatan potnya. Jika memang pencahayaan bagus, penyiraman bisa dilakukan dua hari sekali. Kuncinya, sering-sering cek media tanamnya. Bila terasa kering, artinya sudah waktunya menyiram,” paparnya. Selain itu, pastikan unsur hara masih tersedia. Caranya mudah. Amati perkembangannya. Apabila tunas masih keluar dan daun tampak masih segar, maka bisa dipastikan unsur hara masih memenuhi kebutuhan tanaman. “Tapi, kalau kelihatannya dorman, daun nggak nambah-nambah, langsung cek media tanamnya,” pungkasnya. (jp/feb/run)