berita-utama

Kiat Pakar Tanaman Rawat Homalomena Variegata, Jangan Terlalu Sering Pindah Posisi

Selasa, 16 November 2021 | 10:30 WIB

Memiliki tanaman dengan corak yang warnanya berbeda dengan warna asli daun, tentu menyenangkan. Estetis. Tapi, harus hati-hati. Terlalu menor justru bisa berbahaya untuk tanaman itu sendiri. HOMALOMENA menjadi salah satu genus tanaman hias yang cukup digemari. Apalagi varietas variegata. Tanaman itu memiliki kelainan yang membuat daunnya punya beberapa corak warna da­lam satu pohon. Misalnya, gradasi kuning-hijau atau putih-hijau. Namun, tidak semua warna homalomena jenis variegata bisa muncul sempurna. Foun­der Rachel Vania Garden Eli Priyanti mengatakan, tanaman tropis-subtropis itu butuh paparan sinar matahari untuk memunculkan gradasi warna yang cantik. Namun, jangan berlebih. Terlalu banyak pa­paran sinar matahari justru bisa membuat daun homa­lomena gosong. “Butuh bang­et sinar matahari pagi, mak­simal sampai jam 10,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jakarta Timur, Selasa (2/11). Karena itu, kita harus tahu ketepatan dalam penempatan tanaman dari family Araceae tersebut. Sirkulasi udaranya pun harus bagus agar tidak lembap. Dalam kondisi lembap, corak variegata tidak akan keluar. Hanya semburat sam­ar. Eli juga mewanti-wanti agar tak terlalu sering memindah­kan lokasi tanaman yang me­miliki sekitar 135 spesies itu. Dari pengalamannya mengo­leksi ratusan tanaman, homa­lomena dengan jenis varie­gata itu terbilang sensitif. “Terlalu sering dipindah bisa membuatnya stres ka­rena harus adaptasi terus. Kalau sudah begitu, efeknya bukan hanya pada warna daun yang kurang bagus. Pertum­buhannya pun jadi melambat,” terangnya. “Kalau sudah di satu tempat, sebaiknya di situ saja dulu. Karena adaptasi tiap tanaman kan beda-beda. Ada yang pin­ter adaptasi, ada yang susah. Bener-bener harus hati-hati,” jelas perempuan yang juga menekuni usaha bakery ter­sebut. Ia pun kerap menyam­paikan kepada para pembeli posisi terakhir penempatan tanaman yang dibeli dari greenhouse miliknya. Tidak hanya mengatur paparan si­nar matahari, memaksimalkan warna corak albino pada daun homalomena juga bisa dila­kukan dengan pengaturan pupuk. Contohnya, membe­rikan pupuk dengan kadar nitrogen rendah. “Tapi, saya sendiri kurang suka pakai pupuk,” ungkapnya. Menurut Eli, memaksakan tanaman dengan daun ber­bentuk hati itu untuk full be­rubah warna menjadi kuning juga tidak baik. Memang akan tampak menarik saat daun didominasi warna kuning, tapi sangat berisiko jadi gosong. “Bagus sih, tapi ngeri. Karena nggak ada klorofilnya kan. Proses fotosintesisnya tidak berjalan baik,” tutur perem­puan yang gemar mengoleksi tanaman hias sejak 2010 itu. Alangkah baiknya bila ho­malomena dirawat dengan semestinya. Menurut Eli, pe­rawatan tanaman hias terse­but sejatinya tak sulit. Cukup ditanam di media tanam dengan poros bagus. Sebab, tanaman itu tak terlalu suka kondisi basah. Namun, bukan berarti tak perlu sering disiram. “Tergantung penempatan potnya. Jika memang penca­hayaan bagus, penyiraman bisa dilakukan dua hari se­kali. Kuncinya, sering-sering cek media tanamnya. Bila terasa kering, artinya sudah waktunya menyiram,” papar­nya. Selain itu, pastikan unsur hara masih tersedia. Caranya mudah. Amati perkembangan­nya. Apabila tunas masih keluar dan daun tampak ma­sih segar, maka bisa dipastikan unsur hara masih memenuhi kebutuhan tanaman. “Tapi, kalau kelihatannya dorman, daun nggak nambah-nambah, langsung cek media tanamnya,” pungkasnya. (jp/feb/run)

Tags

Terkini