Kecelakaan menimpa Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), Bambang Soesatyo. Ia mengalami kecelakaan balapan dalam acara Sprint Rally 2021, Meikarta, Bekasi, Sabtu (21/11). ITU terjadi saat Bambang menumpangi sebuah mobil balap di lintasan yang tidak rata, dengan kecepatan mobil yang sangat tinggi di lintasan reli tersebut. Dalam video amatir yang beredar, mobil balap warna merah putih ditumpangi Bambang dan pebalap Sean melaju dengan kecepatan tinggi, lalu melewati jalanan yang tidak rata. Akhirnya, mobil tersebut sempat melayang hingga beberapa kali terbalik (terguling, red). Akibatnya, mobil yang ditumpangi Bambang rusak parah. Beruntung, Bambang dan Sean selamat dalam peristiwa itu dan masih bisa berdiri usai kejadian, serta tidak mengalami luka sedikit pun karena telah mematuhi standar keamanan ketat dalam mobil balapan tersebut. Bahkan usai kecelakaan, Bamsoet, sapaan akrab Bambang, kembali melanjutkan drifting bersama seorang drifter bernama Akbar Rais. Bamsoet menjadi navigator, sementara pebalap nasional Sean Gelael menjadi pengemudinya. “Alhamdulillah saya serta Sean selamat tanpa mengalami luka-luka. Selain karena kendaraan Citroen C3 R5 yang terkenal memiliki tingkat safety level internasional, yang dihomologasi World Rally kelas 2,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (27/11) malam. Bamsoet dan Sean bisa selamat dari kecelakaan karena Sean yang berada di balik kemudi bisa tetap tenang walau posisi mobil terbalik. Bahkan, Sean keluar membalikkan sendiri mobil yang miring, sementara dirinya tetap berada di dalam. “Sean membantu saya keluar tanpa bantuan orang lain. Di situ saya menyaksikan langsung mental Sean sebagai pebalap level dunia. Meski mobil terbalik, ia tetap tenang. Menanyakan keadaan saya, dan kemudian mengarahkan agar saya tidak bergerak. Sean keluar mobil dulu, baru membantu saya keluar dari mobil,” katanya. Wakil ketua umum Partai Golkar itu menambahkan, walaupun mengalami kecelakaan di pengalaman pertamanya mengikuti sprint rally, ia tetap bahagia. Sebab, setiap kegiatan apa pun yang dilakukan, pasti tidak lepas dari risiko. Termasuk risiko kecelakaan saat mengikuti kejuaraan olahraga balap. “Pengalaman berkesan yang tidak akan terlupakan. Bukan karena kecelakaannya, melainkan karena bisa mengetahui bagaimana rasanya perjuangan para atlet saat berada di lintasan balap. Apalagi jika sedang berjuang di kejuaraan internasional untuk mengharumkan nama bangsa,” ungkapnya. Bamsoet menerangkan, cuaca dan lintasan sebenarnya bagus sejak pagi. Namun, kejadian di lintasan balap berkata lain. Karena itulah, ia mengingatkan kembali kepada setiap pebalap dan ofisial timnya untuk menerapkan standar keselamatan yang tinggi bagi kendaraannya. Tidak boleh ada tawar-menawar terhadap keselamatan. “Sehebat apa pun pebalap, pasti tidak bisa menghindari risiko terjadinya kecelakaan. Karena itu diperlukan manajemen yang andal dan kekompakan bersama timnya,” ungkapnya. “Agar senantiasa menerapkan berbagai standar keselamatan. Saya dan Sean bisa selamat dari insiden hari ini. Selain karena kemampuan Sean yang hebat, juga karena mobilnya telah memenuhi berbagai aspek keselamatan,” tambahnya. (jp/feb/run)