berita-utama

Porak-poranda dalam Sekejap!

Selasa, 25 Januari 2022 | 10:40 WIB

“Tin... tin..!” klakson bersahutan di Jalan Abdullah bin Nuh, Senin sore. Sejumlah kendaraan mengular. Nyaris lumpuh akibat patahan pohon yang berserakan di jalan raya. SENIN, 24 Januari 2022, wi­layah Bogor diterjang angin ribut. Dalam sekejap, pepo­honan tumbang. Ada pula atap rumah warga yang beter­bangan akibat disapu angin kencang. Area sekitar eks Giant hing­ga Cijahe porak-poranda di­penuhi batang-batang pohon besar hingga menutup jalan. Tobing, tukang tambal ban yang kiosnya berada tak jauh dari pintu masuk Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor atau BHI, menyaksikan langsung detik-detik angin menerjang wilayah tersebut. Saat itu, ia sedang menam­bal ban motor matik milik seorang ibu-ibu. Hujan sudah mulai turun. Ia memilih me­nambal di dalam kios, diikuti pemilik motor berteduh di dalamnya. Tak lama, angin kencang menerjang. Ia melihat angin berputar-putar di area jalan utama yang kiri-kanannya berjajar pohon-pohon besar. Kondisi tersebut membuat­nya sangat panik. Beberapa pedagang di dekat kiosnya juga memilih masuk bersem­bunyi. “Tiba-tiba angin mutar. Saya lagi nambal ban. Ada ibu-ibu bannya bocor. Karena hujan, saya nambalnya di dalam. Ibu-ibunya juga jadi sekalian berteduh,” ujar Tobing di lo­kasi. “Makin kencang, terus saja mutar. Seram!” sambungnya. Tak lama kemudian, terd­engar bunyi sempalan batang pohon. Bukan hanya satu, deretan pohon yang ada di sepanjang jalan nyaris tumbang seluruhnya. “Brak! Suaranya kedengaran sampai ke kios. Pohon-pohon yang dekat bengkel saya langs­ung pada roboh. Nggak lama yang lain-lainnya juga pada tumbang,” bebernya. Tobing sendiri sangat kha­watir pohon yang berdiri per­sis di depan kiosnya roboh dan menimpanya. Sebab, pohon tersebut sudah cukup lapuk. Yang mengagetkan, pohon besar di samping kiosnya yang berhadapan langsung dengan warung es kelapa justru yang tumbang. Akarnya terangkat. Batangnya menimpa warung es kelapa hingga atapnya han­cur berantakan. “Syukurnya nggak ada yang ketimpa. Motor ibu-ibu yang lagi nambal juga cuma spi­onnya saja yang patah kena batang pohon yang jatuh. Malah pohon besar di samping kios saya yang roboh, padahal besar banget,” terang Tobing. Angin kencang itu disebut­nya tak berlangsung lama. Tak sampai sepuluh menit. Namun, dampaknya terasa luar biasa karena pohon-pohon besar pun tak sanggup menahan terjangannya. “Sebentar padahal anginnya, nggak sampai sepuluh menit. Dalam sekejap langsung porak-poranda. Suaranya bikin ng­eri. Lihat saja tuh di jalan, penuh sama pohon, sampai nggak bisa lewat,” jelasnya. Karena berjajar persis di kiri-kanan jalan, patahan pohon-pohon tersebut me­menuhi badan jalan. Kon­disi itu membuat jalur dari Yasmin arah Simpang Semplak ditutup sementara karena tak bisa dilintasi. Kendaraan yang melintas dialihkan menuju Taman Yasmin. Sementara arah sebaliknya, jalur masih bisa dilintasi namun dengan kondisi yang macet parah. Sebab, sebagian badan jalannya juga dipenuhi material pohon tumbang. Pedagang lainnya, Nadi, menceritakan hujan disertai angin kencang mulai turun sekitar pukul 14:00 WIB. Tak lama, angin makin kencang dan terlihat berputar-putar di sekitar lokasi. “Jadi pas hujan, terus ada angin kencang. Saya lihat dua kali anginnya. Habis itu pada roboh semua,” ujarnya. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas dibantu warga langs­ung melakukan evakuasi, menyingkirkan batang-batang pohon agar tak menutup ba­dan jalan. Tak hanya di Jalan Raya Ab­dullah bin Nuh. Di Jalan Raya Sholeh Iskandar, angin kencang juga merobohkan papan re­klame raksasa. Akibatnya, puluhan motor rusak ter­timpa papan reklame raksasa roboh. Peristiwa terjadi sekitar pu­kul 14:30 WIB. Saat itu kon­disi Kota Bogor sedang hujan disertai angin kencang. “Kejadiannya cepat. Pas hujan gede. Tiba-tiba roboh ke bawah nimpa motor,” kata keamanan setempat, Rus­wandi, Senin (24/1). “Total ada sekitar 30 ken­daraan yang tertimpa. Motor ini milik karyawan yang ker­ja di ruko sini dan ada juga beberapa motor tarikan,” ujarnya. Ruswandi menuturkan, se­belum roboh, papan reklame raksasa berukuran 20×5 me­ter itu diketahui tengah dalam pemeliharaan. “Memang baru diperbaiki. Ada kurang satu-dua ming­guan lah. Lagi finishing atau pemeliharaan juga. Belum beres,” kata Ruswandi, Senin (24/1). Beberapa peristiwa pohon tumbang juga terjadi di ka­wasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Akibatnya, pohon pun melin­tang dan menutup akses warga. Kendaraan roda dua dan empat pun dialihkan ke Jalan Merak melalui area kan­tor Pertanahan ATR/BPN Kota Bogor. Tak hanya menutup ruas jalan, pohon tumbang juga sempat mengenai beberapa kabel listrik. Salah seorang saksi, Riswan, mengatakan bahwa pohon yang berada di depan jalan tersebut tumbang saat hujan sedang mengguyur lokasi kejadian. “Saya nggak tahu persis ke­jadiannya. Tapi pas hujan besar dan disertai angin ken­cang, pohon yang ada di de­pan mata tiba-tiba tumbang,” kata Riswan. Beruntung, tumbangnya pohon di Jalan Ahmad Yani tidak menelan korban jiwa maupun kendaraan yang melintas atau yang sedang parkir. Tak lama setelah kejadian, petugas pertamanan Kota Bogor dibantu bhabinkamtib­mas dan warga sekitar langs­ung sigap membersihkan beberapa batang pohon tumbang yang menutup jalan. Sementara di Kabupaten Bogor, hujan es disertai ang­in terjadi di Jalan Mandor Naiman, Desa Pasirjambu, Kecamatan Sukaraja, Kabu­paten Bogor. Hujan es terjadi setelah sepuluh menit terjadi hujan deras disertai angin kencang. ”Awalnya sih hujan sama angin. Terus reda, nggak lama genteng saya bunyi berisik, kletak-klotok. Ternyata hujan es,” ungkap warga Desa Pa­sirjambu, Mulya Aryateja (45), kepada Metropolitan, Senin (24/1). Kepala Bidang (Kabid) Pen­cegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Ben­cana Daerah (BPBD) Kabu­paten Bogor Agus Suyatna membenarkan adanya keja­dian tersebut. Saat ini pihaknya tengah melakukan penda­taan atas peristiwa hujan es tersebut. ”Sementara pantauan via medsos, ini lagi diinventarisir oleh anggota kami,” tutur Agus. Kasi Kedaruratan dan Lo­gistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani menjelaskan selain hujan es yang terjadi di Desa Pasirjambu, terjadi juga angin puting beliung di empat titik di sekitaran Cibi­nong Raya. ”Hujan beserta angin menga­kibatkan pohon tumbang di empat titik. Yaitu di Jalan Raya Karadenan, Desa Cijunjung Sentul, Jalan Raya Bogor Bumi Sentosa, dan di dekat gudang JNT daerah Sentul,” terang Adam. Tidak ada korban jiwa saat kejadian pohon yang tumbang di empat titik itu. Namun, hal tersebut cukup mengganggu akses jalan di beberapa lo­kasi yang menyebar di Cibi­nong Raya. Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofillo Francino Freitas mencatat sedikitnya ada sembilan rumah rusak dan 15 pohon tumbang imbas hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Bogor pada Senin (24/1). Peristiwa bencana alam ini pun disebut merata terjadi di wilayah Kota Bogor. “Total ada 24 kejadian ben­cana di Kota Bogor. Sembilan rumah rusak dan 15 pohon tumbang,” kata Theofillo Fran­cino Freitas. Meski begitu, pria yang akrab disapa Theo itu memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam bencana hujan di­sertai angin kencang tersebut. Sedangkan, untuk rumah-rumah yang terdampak saat ini masih dalam proses asesmen. “Masih proses asesmen. Termasuk kendaraan yang terdampak pohon tumbang. Kalau korban jiwa atau luka, tidak ada,” ujarnya. (far/c/ met/feb/run)

Tags

Terkini