Komunitas Play On Indonesia tidak hanya mengajak bermain. Tapi, juga berolahraga dengan menjadi joki mobil mini 4WD. Olahraga rekreasi yang mengasyikkan. SEPATU running dan baju olahraga harus dikenakan. Pemanasan pun menjadi bagian wajib untuk dilaksanakan pemiliknya. Minimal butuh 15 menit. Jika tidak, bisa fatal akibatnya. Terutama cedera pada kaki. Misalnya, keseleo hingga engkel mengalami dislokasi. Ya, begitulah persiapan joki street mini 4WD. Tidak seperti balap Tamiya umumnya. Sirkuitnya lebih panjang dan lebar. Maklum, lintasannya kadang sampai satu lapangan, bahkan alun-alun. Yang pasti, Tamiya tidak boleh dibiarkan melaju sendirian. Pemiliknya harus mengikutinya. Mereka wajib mengejar. Kalau tidak, mobil-mobilan itu bisa keluar area sirkuit. Sanksinya bisa kena penalti. Tidak ada batasan atau tepi di sirkuit. Karena itu, mobil harus diarahkan dengan sebuah stik. Mulai stik hockey hingga tongsis. Tidak ada masalah. Asalkan minimal panjang 120 meter. Sementara itu, bagian bawahnya untuk mengarahkan minimal 25 sentimeter. Itu aturan bakunya. Permainan itu tidak terlepas dari serial animasi Jepang yang populer pada ’90-an dengan judul Dash! Yonkuro. Jauh sebelum film animasi Lets and Go pada 2000-an. Keduanya hampir mirip. Yakni, adu balap mobil Tamiya mini 4 WD. Bedanya, Dash! Yonkuro adalah balap Tamiya yang pemiliknya juga ikut lari bersama mobilnya. Film animasi itulah yang menginspirasi berdirinya Komunitas PlayOn Indonesia, tepatnya pada 2017. Ada dua jenis mobil yang dipakai. Mini 4WD dan jenis bigfoot. Untuk model balapnya, ada empat macam. Yakni, full technical run, semi technical run, full speed run, dan endurance run. Sementara itu, model lintasannya lima macam. Yaitu, flat, jump, off-road, combo, dan extreme. Begitu juga pelaksanaannya. Ada single run, team run, dan estafet run. Yang jelas, semua pemiliknya dituntut untuk berlari. Kecepatan mobil pun harus menyesuaikan. Jangan sampai mobil kencang, sementara kemampuan lari pemiliknya lambat. Bisa kacau dan ngos-ngosan. ”Memang harus seimbang,” kata Rangga Marvel, pendiri Komunitas PlayOn Indonesia. Komunitas itu masuk ke Indonesia lima tahun lalu, dimulai di Surabaya. Sekarang jumlah anggotanya sudah 27 ribu orang se-Indonesia. Street mini 4WD bisa dikatakan masih baru. Banyak orang yang belum mengerti. Rangga mengatakan, banyak yang menganggap bahwa balap mobil Tamiya menggunakan sirkuit kecil dengan banyak tikungan. Pemilik tinggal duduk dan melihat hasilnya. Yang paling kencang pasti juara. Street mini 4WD beda. Selain mobil mainan harus dalam kondisi prima, pemiliknya juga wajib sehat. Bayangkan, ia berlari mengikuti mobilnya untuk mengarahkan lajunya. Kalau fisiknya lemah, bisa jadi kalah cepat dan kena penalti. Rangga menuturkan, di Surabaya lintasan yang digunakan bisa di mana saja. Mulai lapangan, alun-alun, hingga area khusus lari. Misalnya, di Lapangan THOR, balai kota, dan Alun-Alun Sidoarjo. ”Seminggu sekali kami ngumpul,’’ ucapnya. Kegiatannya tak melulu soal adu balap. Tapi, juga sosialisasi dalam banyak hal. Salah satunya menyangkut kesehatan. Terutama untuk menghindari cedera ketika balap. (jp/feb/run)