METROPOLITAN.ID - Emiten perdagangan daring PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), yang dikenal dengan nama Blibli, masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp2,6 triliun.
Catatan rugi PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli terjadi hingga akhir September 2023.
Meskipun demikian, manajemen berhasil menekan kerugian tersebut sebesar 29,7 persen.
Jawaban manajemen BELI terungkap dalam tanggapannya terhadap pertanyaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Eric Winarta, Direktur BELI, menjelaskan bahwa perseroan akan terus melanjutkan strategi dan upaya rasionalisasi komposisi produk, terutama di segmen Ritel 1P.
Mereka juga akan mempertahankan fokus pada kategori produk tertentu yang lebih menguntungkan, dengan harapan menghasilkan laba bruto yang lebih baik dan marjin bruto yang lebih sehat.
Eric Winarta menambahkan bahwa akan terus meluncurkan inovasi guna mendorong pertumbuhan.
Baca Juga: Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Kecelakaan Kereta Api Turangga dan Kereta Api Lokal Bandung Raya
"Perseroan akan terus meluncurkan lebih banyak sinergi dan inovasi ekosistem untuk mendorong pertumbuhan yang lebih organik dan menguntungkan," ucap Eric Winata.
"Perseroan juga secara konsisten mengimplementasikan berbagai upaya efisiensi biaya secara tepat tanpa mengorbankan potensi pertumbuhan bisnis. Keseluruhan upaya tersebut diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan dan pencapaian target-target keuangan Perseroan," lanjutnya.
Dalam prospektus IPO tahun 2022, BELI mengakui belum pernah membayar dividen dan tidak dapat menjamin pembayaran dividen di masa depan.
Hal ini dipicu oleh riwayat rugi bersih, kebutuhan modal kerja di masa depan, belanja modal, komitmen kontraktual, dan biaya terkait kegiatan usaha Perseroan.