METROPOLITAN.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan sebesar 106,29 poin atau sekitar 1,70%, dan berakhir di level 6.368,52., pada Senin, 14 April 2025.
Penguatan IHSG ini didorong oleh beberapa sektor utama seperti perbankan, infrastruktur, dan energi, yang menunjukkan kinerja positif sepanjang sesi perdagangan.
Selain itu, meningkatnya aliran dana asing ke bursa domestik juga memperkuat sinyal bainvestor global masih melihat potensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, meskipun situasi global masih dibayangi ketidakpastian.
Baca Juga: Siapa Megawati Zebua? Anggota DPRD Sumut yang Viral karena Cekcok dengan Pramugari
Optimisme tidak hanya datang dari dalam negeri. Dari pasar global, New York Stock Exchange (NYSE) juga menorehkan hasil positif.
Pada Jumat, 11 April 2025, NYSE mencatat kenaikan sebesar 329,08 poin, dan ditutup pada angka 18.219,65.
Penguatan ini menjadi indikasi sentimen investor di Amerika Serikat sedang membaik, seiring dengan rilis data ekonomi yang menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja dan peningkatan belanja konsumen.
Baca Juga: Megawati Zebua dari Partai Apa? Sosok DPRD Sumut yang Viral karena Diduga Cekik Pramugari
Sementara itu, komoditas emas mengalami penurunan harga. Per tanggal 14 April 2025, harga emas tercatat turun sebesar Rp8.000 menjadi Rp1.896.000 per gram.
Penurunan ini kemungkinan besar dipicu oleh penguatan dolar AS, yang membuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) berkurang.
Biasanya, ketika dolar AS menguat dan suku bunga berada dalam tren naik, harga emas cenderung melemah karena biaya peluang untuk memegang aset non-yielding seperti emas menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: Viral Aksi Dugaan Kekerasan oleh Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua hingga Cekik Pramugari
Di sisi lain, harga minyak dunia menunjukkan kestabilan. Harga minyak berada di kisaran USD 62,08 per barel, naik tipis sebesar USD 0,58.