Minggu, 21 Desember 2025

Qonita Lutfiyah Suarakan Nasib Perempuan Kepala Keluarga di Hari Ibu

- Jumat, 19 Desember 2025 | 15:09 WIB
Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Depok, Hj. Qonita Lutfiyah.  (Agus Metropolitan)
Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Depok, Hj. Qonita Lutfiyah. (Agus Metropolitan)

METROPOLITAN.ID – Di balik gemerlap ambisi mewujudkan "Generasi Emas" Kota Depok, ada jutaan langkah kaki perempuan yang berderap dalam sunyi. Mereka adalah para ibu yang setiap hari membelah diri menjadi pendidik di rumah, pejuang di tempat kerja, sekaligus benteng terakhir bagi masa depan anak-anak mereka.

Momentum Hari Ibu tahun ini menjadi ruang refleksi mendalam bagi Hj. Qonita Lutfiyah, Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Baginya, Hari Ibu bukan sekadar seremoni bunga dan ucapan selamat, melainkan alarm bagi negara untuk melihat lebih dekat ketangguhan perempuan di akar rumput.

Ditemui di ruang kerjanya, Kantor Badan Kehormatan DPRD Depok, Jumat 19 Desember 2025, sosok legislator yang dikenal vokal ini menegaskan bahwa ibu adalah fondasi utama pembangunan manusia.

"Sejauh apa pun kita melangkah dan setinggi apa pun posisi yang kita capai, itu semua berakar dari doa dan pengorbanan seorang ibu. Di tangan merekalah karakter, moral, dan daya juang generasi masa depan kota ini dibentuk," ujar Qonita dengan nada rendah namun penuh penekanan.

Ia mengingatkan bahwa peran ibu sangat strategis. Ibu adalah guru pertama yang menanamkan nilai disiplin dan empati modal utama agar anak-anak Depok mampu bersaing di kancah global tanpa kehilangan jati diri.

Namun, Qonita juga menyoroti realitas pahit yang kerap luput dari pandangan. Di tengah perubahan zaman, tantangan perempuan Depok kian kompleks. Banyak ibu yang kini harus memikul beban ganda sebagai tulang punggung keluarga akibat perceraian atau ditinggal pasangan.

"Di Depok, jumlah perempuan kepala keluarga cukup signifikan. Mereka bertarung sendirian demi memastikan dapur tetap mengepul dan anak-anak tetap sekolah. Pemerintah tidak boleh abai terhadap realitas ini," tegasnya.

Sebagai representasi rakyat dari PPP, Qonita berkomitmen mengawal kebijakan yang berpihak pada perempuan. Ia menyoroti beberapa poin krusial yang harus diperkuat oleh Pemerintah Kota Depok seperti

Penguatan Program "Ibu Asuh": Memastikan program ini bukan sekadar wacana, melainkan menyentuh ibu-ibu yang benar-benar membutuhkan di gang-gang sempit Kota Depok.

Kemandirian Ekonomi: Mendorong akses permodalan dan pemasaran bagi ibu-ibu pelaku UMKM yang selama ini terkendala teknis.

Keberlanjutan Anggaran: Memastikan kebijakan pemberdayaan perempuan memiliki dukungan fiskal yang kuat dan tepat sasaran.

Menutup perbincangan, Hj. Qonita memberikan pesan menyentuh bagi seluruh perempuan yang merasa lelah dengan beban hidup yang dipikul.

"Ketika seorang ibu harus memikul tanggung jawab berat sendirian, itu berarti Tuhan sedang mempercayai Anda sebagai pribadi yang luar biasa tangguh. Di balik setiap tetes keringat dan kelelahan itu, ada kekuatan besar yang sedang membangun masa depan kota ini," tuturnya haru.

Bagi Qonita, kemajuan Depok tidak boleh hanya diukur dari megahnya infrastruktur, tetapi dari seberapa ramah kota ini terhadap perempuan dan anak. Karena di dalam rumah yang bahagia, tumbuh generasi yang luar biasa. (Agus)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X