METROPOLITAN.ID - Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di SPBU swasta saat ini semakin langka, bahkan Shell dan Vivo mengungkapkan bahwa stok bensin mereka sudah habis total.
Saat ini, Vivo dan Shell tersebut tidak menyediakan lagi bahan bakar jenis bensin dan hanya menjual BBM diesel saja.
Dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU Vivo, seluruh produk bensin Revvo 90, Revvo 92, dan Revvo 95 sudah tidak tersedia di semua lokasi SPBU Vivo.
Stok bensin SBPU Vivo diperkirakan habis jauh sebelum akhir Oktober 2025, sesuai perkiraan sebelumnya yang diungkapkan Direktur Vivo Energy Indonesia Leonard Mamahit pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI.
Begitu pula dengan Shell Indonesia. Dari situs resmi Shell, produk bensin populer seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ sudah tidak tersedia.
Shell belum bisa memastikan kapan stok bensin akan kembali normal karena stok sudah habis sejak awal Oktober 2025.
Presiden Direktur dan Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menyampaikan kelangkaan stok bensin sudah diperkirakan sejak Juni 2025.
Shell sudah mengajukan permohonan kuota impor tambahan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, tetapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi batasan kuota impor BBM.
Sebagai alternatif, SPBU swasta diminta membeli base fuel dari Pertamina, namun asalkan base fuel tersebut tanpa campuran apa pun.
Baca Juga: Ini Catatan Kritis Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bandung Sikapi Empat Raperda
Kondisi serupa juga terjadi pada SPBU BP dan AKR, dimana stok bensin mereka juga tengah menipis dan mengalami kelangkaan.
Dampak dari kelangkaan stok bensin ini adalah penyesuaian jam operasional dan tenaga kerja di SPBU, serta perubahan perilaku konsumen yang kini mulai kesulitan mendapatkan BBM jenis bensin di SPBU swasta.
Kondisi ini menjadi perhatian publik dan pemerintah agar segera mencari solusi agar pasokan BBM, khususnya bensin di SPBU swasta, dapat pulih dan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.