Harga jual kembali (buyback) emas hari ini tercatat di angka Rp 22.100 per 0,01 gr atau sekitar Rp 2.210.000 per gram (Galeri24/Antam).
Angka buyback yang rendah ini menunjukkan kerugian jika investor menjual emas yang baru dibeli pada harga tinggi.
Saatnya Beli atau Tahan?
Penurunan harga emas seringkali disebut sebagai 'diskon emas' bagi investor jangka panjang. Daripada panik dan menjual, inilah saat yang tepat untuk menerapkan strategi investasi yang teruji.
Baca Juga: Mees Hilgers Alami Cedera ACL Ucapkan Terima Kasih atas Dukungan Publik
Harga emas yang fluktuatif dalam jangka pendek tidak boleh memengaruhi tujuan investasi jangka panjang. Emas adalah aset safe haven dan lindung nilai terhadap inflasi.
Bagi investor yang tujuannya adalah dana pensiun, pendidikan anak, atau perlindungan kekayaan, penurunan ini adalah kesempatan, bukan ancaman.
Terapkan strategi Dollar Cost Averaging. DCA melibatkan pembelian emas secara rutin (misalnya bulanan) dengan jumlah Rupiah yang tetap, tanpa memedulikan harga pasar saat itu.
Contoh DCA: Jika Anda memiliki dana Rp 5.000.000, jangan membelanjakannya sekaligus. Bagilah menjadi 5 kali pembelian @Rp 1.000.000 selama beberapa minggu.
Saat harga turun, Anda akan mendapatkan lebih banyak gram emas, sehingga harga rata-rata beli Anda menjadi lebih kompetitif.
Bagi investor pemula atau yang dananya terbatas, penurunan harga adalah momentum terbaik untuk memulai investasi emas digital (melalui aplikasi resmi seperti Pegadaian atau marketplace lainnya).
Anda bisa membeli emas mulai dari nominal yang sangat kecil, memungkinkan Anda berpartisipasi dalam skema DCA secara fleksibel.
Pastikan selalu membeli emas fisik (batangan) dari distributor resmi seperti Antam, Galeri24, atau UBS dengan sertifikat keaslian.
Baca Juga: Lewat Gerobak Sae Pisan, Kawasan Kumuh di Kota Bogor Berkurang 30 Hektare di Tahun 2025