CIAMPEA – Beberapa pekan ini warga dikejutkan dengan kelangkaan gas ukuran 3 kg di Bumi Tegar Beriman hingga terdampak ke wilayah Barat Kabupaten Bogor. Seperti di Kecamatan Ciampea dan Ciomas, warga harus bersusah payah mendapatkan si melon.
Menurut warga Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Iwan (40), sebulan lebih di wilayah Ciampea susah mendapatkan gas 3 kg. ”Sekarang harga gas di agen masih normal, cuma langka. Ada juga langsung habis. Langka sih kagak, cuma berkurang, jadi susah beli,” ujarnya.
Di tempat berbeda, Niko warga Kecamatan Ciomas mengatakan, langkanya gas 3 kg itu dirasakan warga di seputaran Parakan, Kota Batu, Pasireurih dan sekitar Kecamatan Ciomas.
”Ya sementara begitu yang saya pantau tadi siang (kemarin, red). Kebetulan saya beli mutar-muter buat di rumah. Saya tanya pedagang-pedagang juga sudah beberapa hari memang susah,” singkatnya melalui pesan WhatsApp.
Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya, menambahkan bahwa kelangkaan tersebut terjadi akibat kebijakan Pertamina yang langsung ke SPBE kemudian ke agen dan penyalur di bawah. ”Jadi pemerintah sendiri tidak bisa melakukan operasi pasar. Saya akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, terkendalanya nanti di mana,” ujarnya saat reses di Dramaga.
Manajer PT Gasindo Empat Sekawan yang terletak di Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Haryantono, mengatakan bahwa pendistribusian ke agen-agen selama ini berjalan tanpa ada kendala. Dirinya pun sudah mengetahui kelangkaan gas 3 kg di beberapa wilayah di Kabupaten Bogor dari berita. ”Untuk pendistribusian gas 3 kg, selama ini dari pengisian berjalan lancar. Insya Allah untuk pasokan gas 3 kg di wilayah Bogor Barat aman,” kilahnya.
(mul/b/sal/run)