LEUWILIANG - Camat Leuwiliang, Chairuka Judhyanto, mencanangkan sebelas desa se-Kecamatan Leuwiliang bebas Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Sebab, hal itu merupakan salah satu indikator pentingnya pola hidup masyarakat sehat.
Deklarasi pencanangan bebas BAB itu dihadiri Muspika Kecamatan Leuwiliang, Puskesmas Leuwiliang, kader PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lintas sektoral di Kecamatan Leuwiliang. Langkah awal adalah penandatanganan komitmen untuk siap mendukung giat stop BAB sembarangan melalui gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Chairuka mengatakan, melalui STBM masyarakat didorong berpartisipasi aktif dalam hidup sehat. Langkah awalnya melalui sosialisasi masyarakat agar mengetahui maksud dan tujuan giat tersebut. ”Tujuannya agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan merasa jijik bila BAB di sebarang tempat,” ujarnya.
Ia menambahkan, program menuju Kecamatan STBM ini mendapat dukungan penuh dari lapisan masyarakat dan seluruh kepala desa di lingkup Kecamatan Leuwiliang. Dalam penandatangan deklarasi tersebut, seluruh pihak berjanji tak akan melakukan BAB tidak sembarangan. “Kami bersama masyarakat siap menjadi contoh bagi siapa pun dan menjadi pionir sebagai Kecamatan STBM,” tegasnya.
Dalam menerapkan program tersebut, sambung dia, masyarakat diminta memperhatikan lima pilar pendukung. Pertama, jangan buang air besar sembarangan, di mana masyarakat khususnya di Kecamatan Leuwiliang harus memiliki MCK yang berseptic tank yang perolehannya bisa secara swadaya masyarakat, misal arisan masyarakat di RT atau RW masing-masing.
Kedua, membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun. Ketiga, masyarakat harus membiasakan diri mengolah air minum sebelum dikonsumsi. “Air yang akan diminum itu sebelumnya harus diolah dulu. Misalnya direbus, disaring atau lainnya. Karena air yang tidak diolah mengandung banyak bakteri yang dapat mengganggu kesehatan kita,” tegasnya.
Pada pilar keempat yaitu memisahkan sampah di lingkungan rumah tangga. Sementara pilar kelima mengolah limbah cair di tingkat rumah tangga. STBM berbeda dengan program lain yang mengharuskan dilaksanakan dengan swadaya masyarakat itu sendiri tanpa bantuan dari pihak lain (ads/b/els/py)