DRAMAGA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se- Indonesia (BEM-SI) hari ini siap melakukan aksi unjuk rasa. Hal ini sesuai hasil kongres BEM SI yang dilaksanakan di Gedung IPB Dramaga 18-19 Mei 2019. Demonstrasi yang diberi nama aksi kemanusiaan itu digelar di depan Gedung Senayan DPR RI dengan melibatkan semua elemen mahasiswa yang ada di setiap perguruan tinggi di Indonesia. ”Aksi kemanusian yang digelar besok (hari ini, red) yang merupakan hasil ketetapan Kongres BEM se Indonesia yang di gelar di Kampus IPB selama dua hari dengan perwakilan 150 peserta,” kata Koordinator Pusat BEM SI Muhammad Nurdiyansyah.
Nurdiyansyah menegaskan, aksi tersebut didasari hasil keputusan dan ketetapan kongres bahwa kontestasi politik hari ini berdampak pada konflik di tengah-tengah masyarakat yang mengancam integrasi rakyat sebagai bangsa.
Pemilu serentak 2019 juga telah banyak memakan ratusan korban jiwa perangkat Pemilu. Hal ini merupakan tragedi pemilu yang harus diselesaikan dan menjadi perhatian serius. Pemerintah harus membentuk tim untuk mengevaluasi pemilu serentak ini. ”Dari dasar hasil keputusan dan ketetap saat kongres maka aksi kemanusiaan itu digelar. Aksi kemanusian ini tidak terafiliasi pada kepentingan politik mana pun ini independensi mahasiswa,” ungkapnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk tetap kritis menanggapi gelaran pemilu serentak ini. Agar kontestasi elite tidak berdampak pada masyarakat di tingkat bawah yang menimbulkan perpecahan. Tak hanya itu saja, sambung Nurdiyansyah. BEM SI melihat adanya upaya represif dari pemerintah soal kebebasan berpendapat. ”Kami melihat adanya upaya represif dari pemerintah padahal itu dapat memperkeruh suasana politik saat ini,”ujarnya. Lebih lanjut BEM pun akan terus berkomitmen mengawal keberlangsungan demokrasi di Indonesia agar terciptanya demokrasi yang subtansial. ”Setelah 21 tahun reformasi kami meminta pemerintah melihat kembali rekam jejak demokrasi dan penyelesaian persoalan isu kemanusiaan yang terjadi pada bangsa ini,” tukasnya. (ads/b/els)