Pengusaha Wedding Organizer (WO) Kabita Wedding banting setir jadi pembuat peti mati jenazah korban Covid-19 di Kampung Jakimun, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang. KARYAWAN pembuat peti jenazah, Bagus Triawan, mengatakan, sejak adanya pandemi Covid-19, usaha WO milik bosnya itu terhenti karena adanya larangan pesta pernikahan. ”Sudah empat tahun usaha dekor WO, namun baru kali ini (corona, red) terkena dampak paling parah. Jadwal banyak di-cancel oleh pelanggan,” ujarnya. Menurutnya, pemilik usaha akhirnya memutar otak dan membuka usaha dadakan yakni membuat peti mati khusus jenazah Covid-19. ”Sebelumnya saya nggak punya keterampilan buat peti mati. Saya cuma bisa dekor nikahan,” katanya. Prosesnya sendiri, sambung Bagus, mulai dari pemotongan kayu, perakitan, pengecatan hingga pengeringan dilakukan di satu tempat yakni di sebuah lahan bekas usaha pencucian mobil. ”Bagian dalam peti mati itu juga dipasangi busa dan kain khusus berbahan plastik,” tuturnya. Sementara itu, peti mati ini sudah dipesan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang menjadi rujukan penanganan Covid-19, seperti RSUD Cibinong dan RSUD Kota Bogor. Pemesanan pun jarang yang datang perorangan, melainkan datang dari dinas pemerintah daerah (pemda). Dibantu tujuh pekerja, dalam sehari ia bisa membuat tujuh peti jenazah. ”Bahkan, pemesanan peti mati khusus jenazah Covid-19 ini datang dari berbagai daerah dari luar Bogor,” tutupnya. (ads/c/feb/py)