METROPOLITAN – Kondisi empat jembatan gantung penghubung antardesa di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, sangat memprihatinkan. Dari ke-4 jembatan itu, satu jembatan terputus akibat tergerus Sungai Cikaniki yang meluap pada Januari 2020. Kaur Ekbang Desa Bantarkaret, Muhamad Yusup, mengatakan, di wilayahnya terdapat bentangan Sungai Cikaniki, sehingga memerlukan jembatan gantung sebagai alat penghubung antardesa setempat. Jembatan gantung yang kondisinya rusak parah dan terputus ada di jalur Sungai Cikaniki. Sebagian besar kerusakan jembatan itu akibat dimakan usia dan konstruksinya kurang berkualitas. Selain itu, karena diterjang bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor pada Januari 2020. ”Jembatan gantung itu adalah sarana masyarakat pergi ke kebun dan ke sawah. Akan tetapi, kondisi jembatan tidak terurus,” katanya. Warga Kampung Jatake, RT 02/04, Dadang Sopan, mengungkapkan, awal Januari 2020 jembatan penghubung ke Kampung Babakan, Desa Curugbitung itu diterjang banjir dan longsor hingga mengakibatkan akses jembatan terputus. ”Tepat tahun baru jembatan ini diterjang banjir dan longsor. Memang kondisi terakhir jembatan ini sudah tak layak, tapi masih bisa dilalui. Ini akses vital yang merupakan akses penting bagi masyarakat. Terutama untuk petani yang kebanyakan ladangnya di seberang sana,” tukasnya. (ads/b/mam/py)