METROPOLITAN – Sudah 13 tahun irigasi Cicaung yang berlokasi di Kampung Kalongjalan, RT 01/01, Desa Kalong 2, Kecamatan Leuwisadeng, dibiarkan jebol. Padahal, irigasi Cicaung digunakan untuk mengairi pesawahan Blok Sawahlega seluas 7 hektare yang belakangan sering dilanda kekeringan. Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Maskur, mengatakan bahwa jebolnya irigasi sudah lama. “Irigasi jebol sejak 2007, tapi sampai sekarang belum tersentuh bantuan pemerintah. Warga bersama petani sering gotong-royong memperbaiki bendungan yang jebol itu. Tapi ketika hujan turun kerap jebol,” ungkapnya. Akibat bendungan jebol, sambung Maskur, ini berdampak pada debit air yang tidak normal. Ketika musim kemarau saluran irigasi kering. Sejumlah petani mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera memperbaiki irigasi tersebut. ”Sebanyak 25 hektare sawah sebagian berubah menjadi lahan kering, karena sama sekali tak ada pasokan air,” tuturnya. Tak hanya itu, Maskur menjelaskan, sepanjang 1 kilometer bangunan parit seluruhnya sudah rusak. ”Saya khawatir kalau belum juga diperbaiki, lahan pertanian di sini mengalami kekeringan dan sangat merugikan petani,” urainya. Ia bersama kelompok tani sudah beberapa kali melaporkan persoalan ini dan menyampaikannya dalam Musrenbang Kecamatan Leuwisadeng. Namun anehnya sampai saat ini belum ada realisasi apa pun dari dinas terkait. Sementara itu, Pjs Kepala Desa Kalong 2, Engkos Kosasih, membenarkan bahwa lahan pesawahan milik petani sebagian sudah mengering dan dipenuhi rumput liar karena tak ada pasokan air untuk mengaliri persawahan. ”Ada dua titik bendungan yang rusak. Pertama bendungan Peres, kedua irigasi Kali Cicaung. Kami harap dinas terkait cek ke lokasi agar bendungan Kali Cicaung segera ada penanganan serius,” tukasnya . (ads/c/feb/py)