bogor-barat

Warga Patungan Beli Lahan Makam

Senin, 4 Januari 2021 | 13:01 WIB

Setelah menanti puluhan tahun, warga Kampung Cipatat, Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, akhirnya memilih Tempat Pemakaman Umum (TPU) di RT 03/04. Tanah wakaf TPU seluas 2.500 meter itu dibeli dari hasil swadaya warga. Termasuk hasil bantuan anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin Nurhawan, Komisi 3 dari Partai PKB. TOKOH masyarakat Kam­pung Cipatat, Moh Supian, mengaku sangat bersyukur warga Kampung Cipatat me­miliki TPU. Setelah musya­warah, warga sepakat pa­tungan untuk membeli lahan wakaf TPU. Setelah memilih tanah wakaf dan warga tak usah lagi pusing mencarikan pemakaman ketika ada war­ga yang meninggal. ”Setelah 50 tahun menanti, warga Desa Kiarapandak akhirnya punya lahan wakaf TPU seluas 2.500 meter. Lahan tersebut dibeli hasil patung­an warga, ditambah bantuan anggota dewan Bapak Nuro­din dan hibah lahan dari pe­milik lahan tersebut,” ujarnya. Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKB, Nurodin, mengatakan, sekarang ini masyarakat ber­pikir lahan itu hanya untuk kehidupan sehari-hari, se­perti membangun properti, industri dan rumah tinggal. Padahal, ada yang harus di­perhatikan bersama yakni memiliki lahan untuk pema­kaman. Dua tahun ini, ia tak henti mengajak masyarakat peduli akan kebutuhan lahan pemakaman. ”Pada 2020 saya bersama masyarakat Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, mem­beli lahan untuk pemakaman seluas 500 meter. Pada pen­ghujung 2021, kembali saya bersama masyarakat Desa Kirapandak, Kecamatan Su­kajaya, patungan membeli lahan pemakaman seluas 1.500 meter,” ungkap pria yang bi­asa disapa Jaro Peloy itu. Awalnya, sambung Peloy, masyarakat selalu mengeluh tidak ada tanah untuk kubu­ran. Dengan duduk bareng, bersama perangkat RT, RW dan tokoh masyarakat men­coba mencari tanah untuk pemakaman. “Setelah menemukan lahan yang bakal dijadikan TPU, warga bersama-sama patung­an hingga terkumpul untuk membeli lahan. Tapi karena masih kurang untuk mem­beli tanah wakaf, saya berke­sempatan membantu warga, ” ujarnya. Ia pun sangat mengapresi­asi bagaimana masyarakat bisa berswadaya dan memu­puk kemandirian. Apalagi, ini merupakan kebutuhan laya­nan dasar karena setiap ma­nusia tentu akan membutu­hkan tanah kuburan sebagai tempat terakhir. Selain itu, ia juga sangat mengapresiasi masyarakat, RT, RW dan tokoh masyarakat yang sudah berinisiatif iuran bersama-sama untuk mem­beli tanah tersebut. ”Saya berharap ini menjadi contoh, karena saya yakin masih ba­nyak kampung yang tidak memiliki fasilitas TPU sebagai cadangan. Yang pasti kita se­mua akan membutuhkan tanah tersebut,” ujarnya. ”Saya juga mengajak masy­arakat untuk berpikir penting­nya memiliki TPU. Selain itu, Partai PKB selalu konsisten membantu masyarakat, ter­masuk personal keagaman dan sosial, ” tukasnya. (ads/c/feb/py)

Tags

Terkini