METROPOLITAN - Dari 13 desa di Kecamatan Ciampea, hanya dua desa yang mendapatkan bantuan Program Samisade kurang dari Rp1 miliar. Desa tersebut yakni Desa Ciampea dan Bojongjengkol. ”Karena Desa Bojongjengkol dan Desa Ciampea usulan pembangunannya kurang dari Rp1 miliar, sisanya kita usulkan lagi dalam perubahan anggaran pada Oktober 2021,” ujar Camat Ciampea, Chaerudin Felani. Felani menuturkan, dari 13 desa di Kecamatan Ciampea semua diusulkan ke Program Samisade, tidak ada yang tidak mendapatkan bantuan Program Samisade. Sebab, sebelum program itu diluncurkan, pihaknya sudah menyosialisasikan ke desa agar menyiapkan program usulan Samisade. ”Alhamdulillah, semua desa mendapatkan bantuan Samisade. Program Samisade di Kecamatan Ciampea bakal diprioritaskan untuk infrastruktur. Meliputi beton jalan, pembangunan jembatan dan Tembok Penahan Tebing (TPT). Bantuan ini tidak boleh untuk membangun kantor desa,” tegasnya. Untuk desa, sambung Felani, bantuannya kurang dari Rp1 miliar. Maka dari itu, pihaknya bakal kembali mengusulkannya dalam anggaran perubahan pada Oktober. “Kami terus mengingatkan agar semua pihak mengawasi dengan baik anggaran ini agar tidak terjadi penyelewengan,” pintanya. Menurutnya, persoalan teknis harus mendapat perhaian lebih. Termasuk kesigapan Tim Verifikasi dari kecamatan yang wajib memonitor kegiatan. ”Anggaran Samisade dikucurkan ke desa secara bertahap. Tahap pertama 40 persen. Jika laporan tahap pertama bermasalah, maka tahap berikutnya tidak bisa dicairkan,” tegasnya. Sementara itu, Kades Bojongjengkol, Awaludin Marifatulah, mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan program beton jalan dan pembangunan jembatan di Kampung Cikirai RW 07 . Setelah diverifikasi anggarannya keduanya hanya Rp867 juta, tidak sampai Rp1 miliar. ”Sisa anggaran Samisade sebesar Rp139 juta kita usulkan dalam anggaran perubahan untuk peningkatan jalan. Nggak apa-apa ada sisa anggaran, yang penting sisa anggaran tersebut masih bisa terserap untuk peningkatan jalan,” tukasnya. (ads/c/feb/py)