bogor-barat

Jembatan Rusak, Warga Kampung Kalongdagul Bergantung pada Rakit

Jumat, 12 Maret 2021 | 13:45 WIB

METROPOLITAN - Sudah setahun lebih warga Kampung Kalongdagul, Desa Kalong, Kecamatan Jasinga, meng­gunakan perahu rakit. Ini menyusul rusaknya jembatan akibat diterjang banjir pada Januari 2020. Padahal, jem­batan merupakan akses pen­ting yang menghubungkan Kampung Kalongdagul dengan Garisul, Desa Kalong, Keca­matan Jasinga. Warga Kampung Kalong­dagul, Abdul Roif, menutur­kan, warga lebih memilih menggunakan rakit. Sebab, jembatan rusak diterjang banjir pada 2020. Sayangnya, ketika hujan deras dan Sung­ai Cidurian meluap, trans­portasi rakit sangat memba­hayakan. ”Kalau ada jemba­tan akses ke jalan utama lebih dekat ketimbang harus memu­tar ke jalan lain dengan naik dua kali angkutan kota,” ujar­nya. Abdul mengungkapkan, Kampung Kalongdagul mer­upakan satu-satunya yang terpisah dengan aliran Sung­ai Cidurian. Tak hanya warga yang menggunakan, ketika siswa sekolah masuk, rakit pun jadi pilihan siswa. ”Kalau naik rakit ke jalan utama cu­kup dekat hanya 15 menit,” terangnya. Ia berharap jembatan ter­sebut segera diperbaiki pe­merintah daerah. Saat ini warga Kalongdagul sangat bergantung ke jembatan ter­sebut. ”Semua pihak harus turun tangan dan jangan saling lempar masalah. Inti­nya, jembatan sangat penting,” tegasnya. Terpisah, Camat Jasinga, Hidayat Saputradinata, men­gatakan, pengajuan perbangu­nan jembatan sudah ada setelah banjir pada 2020. Hanya untuk bentangannya cukup panjang dan harus dibantu pemerintahan pusat. ”Untuk kondisi jembatan garisul Kalongdagul bentan­gannya mencapai 60 meter. Jadi perlu anggaran yang cukup besar,” tukasnya. (ads/c/feb/py)

Tags

Terkini