METROPOLITAN - Ratusan nasabah korban penipuan investasi bodong mendatangi rumah Irwan, bos investasi bodong, di Kampung Cirarak Gubuk, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kamis (29/7). Nasabah korban yang tertipu kecewa terhadap pengurus Koperasi Bakti Kirana Mandiri yang belum mengembalikan dana miliaran rupiah itu. Dengan menggunakan alat seadanya, ratusan korban nasabah investasi bodong yang kecewa merusak dan menghancurkan enam rumah milik pegawai koperasi Bhakti Kirana Mandiri di Kampung Cirarak Gubug, Cipeundeuy dan Pasir Bendera, Desa Kiarasari. Salah seorang korban investasi bodong, Parno, menuturkan, awalnya nasabah dijanjikan bakal diganti dananya oleh bos investasi. Namun hingga kini tak kunjung ada penyelesaian dan malah pengurus menghilang. Para nasabah, sambung Parno, terus dijanjikan dan akan dikembalikan dana yang telah diinvestasikan. Namun sampai saat ini pelaku tak kunjung hadir untuk menepati janjinya. ”Pengelola menjanjikan dana akan dikembalikan dengan membuat surat pernyataan selama enam bulan, terhitung Februari hingga Juli 2021. Sudah enam bulan berlalu tak juga ada niat baik untuk mengembalikan dana nasabah yang sudah ditipu Irwan dan kawan-kawannya,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Kiarasari, Ridwan Jainal, membenarkan adanya ratusan warga korban investasi bodong mendatangi rumah pelaku atau pengurus investasi. Kebanyakan warga Desa Kiarasari dan sebagian warga dari luar dari Tangerang dan Banten. Nasabah mengalami kerugian hingga Rp15 miliar. ”Benar, ratusan warga mendatangi rumah pelaku dan bos investasi bodong di Kampung Cipendey, Pasirbendera dan Cirarak Desa Kiarasari. Karena tidak berhasil menemui pelaku, warga korban investasi bodong akhirnya merusak rumah pelaku,” terangnya. Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Cigudeg, Iptu Priyo Sambodo, mengatakan, kasus dugaan penipuan investasi bodong yang dilakukan Irwan dan pengurusnya belum ada korban yang melapor secara resmi. ”Pihak kepolisian saat ini datang ke TKP untuk mendalami peristiwa perusakan enam rumah. Bahkan, kita telah memasang garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut dan sebagai upaya antisipasi hal yang tak diinginkan terjadi lagi,” pungkasnya. (ads/b/suf/py)