METROPOLITAN – Adanya kabar penjualan telur yang diduga tidak layak konsumsi di Pasar Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, direspons pemerintah daerah. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor langsung memanggil lima pedagang telur di Pasar Leuwiliang, kemarin. Pengadministrasi Umum Disdagin Kabupaten Bogor, Sobar, mengaku akan membawa telur tersebut untuk dicek ke laboratorium. Hal tersebut untuk menindaklanjuti adanya temuan telur yang tidak layak konsumsi. ”Kami dari Disdagin akan membawa sempel telur untuk ditindaklanjuti, sehingga harus dicek kebenarannya melalui laboratorium,” ungkapnya. Setelah mengetahui hal tersebut, pihaknya langsung datang ke lokasi untuk mencari kebenaran terkait informasi dugaan adanya peredaran telur yang diduga infertil tersebut. ”Intinya, kita berharap tidak ada spekulasi di sini, apa pun nanti yang muncul setelah dikroscek. Kebenarannya itu kan butuh pembuktian uji lab terlebih dulu,” bebernya. Menurutnya, ini baru dugaan tidak layak konsumsi dan dirinya tidak tahu yang layak dikonsumsi itu seperti apa, karena hal itu dikatakan bukan ranahnya. ”Makanya kita akan cek ke lab terlebih dulu agar hasilnya valid. Tadi pedagang sepakat kalau tidak layak ya tidak akan diperjualbelikan,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Tata Usaha UPT Peternakan dan Perikanan Wilayah V, Arif, berharap pengecekan ke lapangan ini ada kesimpulan yang bisa menjadi solusi terbaik buat masyarakat. ”Setelah dicek nanti ketahuan layak tidaknya untuk dikonsumsi. Kalau tidak layak sudah ada surat pernyataan untuk tidak diedarkan,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Pasar Leuwiliang, Mulyadi, mengaku sudah memanggil beberapa pedagang telur untuk dimintai keterangan. “Ada lima pedagang telur. Kelimanya sudah sepakat tidak akan menjual telur infertil. Jadi, mereka akan menjual telur yang layak konsumsi,” ungkapnya. Adanya penjualan telur yang tidak layak konsumsi, membuat warga khawatir. Salah satunya Ucok. Ia mengaku kaget karena membeli telur dengan harga murah, namun kondisinya tidak layak bahkan tercium bau tak sedap. ”Saya beli telur tapi tidak layak konsumsi,” tukasnya. (ads/c/ els/py)