bogor-barat

Dua Desa di Ciampea Dikepung DBD

Kamis, 28 Oktober 2021 | 13:01 WIB

METROPOLITAN - Demam Berdarah Dengue (DBD) me­wabah di Kecamatan Ciampea. Dalam satu pekan ini, puluhan warga di dua desa, yakni Desa Cihideungudik dan Ci­banteng terjangkit DBD. Bahkan, penyakit DBD yang disebabkan nyamuk aedes aegypti sudah merenggut nyawa bocah, Himawari Musuji, warga RT 03/04, De­sa Cihideungudik. Orang tua Himawari, Fuji, mengaku Himawari sakit panas pada Senin (18/10). Karena suhu tubuhnya masih panas, akhirnya keluarga membawa Himawari ke dokter. Hingga akhirnya, pada Jumat (22/10), anak keduanya itu meninggal dunia. ”Saya tahu Himawari kena DBD dari dokter. Padahal, di lingkungan sekitar, bersih dan baru pertama kali ada yang kena DBD,” ujarnya. Kepala Desa Cihideungudik, Denny, membenarkan ada warganya yang terjangkit DBD di Kampung Cinangneng 2, RT 03/04, pada minggu lalu. Salah satu faktor warga ter­kena DBD, yaitu masuknya musim hujan. Sebab, ketika dilihat dari kondisi lingkungan sekitar RW 04, cukup bersih dan tidak kumuh. Memang wilayah RW 04 padat permu­kiman warga. ”Menurut laporan ketua RT, total warga yang kena DBD ada 12 orang. Satu orang anak meninggal dunia, tiga orang sudah sembuh, dan delapan orang lagi masih menjalani perawatan di rumah sakit,” bebernya. Menurut keterangan warga yang terkena DBD, sambung Denny, gejala awalnya demam tinggi. Ada juga yang mengelu­hkan mual. Adanya laporan dari ketua RT akan banyaknya warga yang terkena DBD, ber­sama ketua RT dan Tim Res­cue Cihideungudik, warga yang kena DBD dibawa ke rumah sakit. Selain itu, dila­kukan fogging di wilayah. Pihak desa juga sudah me­nyebarkan surat edaran ke­pada warga agar mewaspadai adanya penyakit DBD di mu­sim hujan sekarang ini. Untuk itu, warga disarankan meng­gelar kerja bakti di wilayah agar tidak ada jentik nyamuk aedes aegypti. ”Fogging hanya mematikan nyamuk yang dewasa, sedang­kan musuh yang utamanya adalah jentik daripada nyamuk demam berdarah itu sendiri. Untuk itu, peran serta masy­arakat dalam menjaga keber­sihan lingkungan sangat pen­ting,” ungkapnya. Terpisah, Kepala Desa Ci­banteng, Warso, membenar­kan ada warganya yang ter­kena DBD. Warga yang ter­kena DBD bukan di perkam­pungan saja, tetapi juga yang tinggal di perumahan. Saat ini, keempat warga yang terjangkit DBD sudah di­tangani dan masa pemulihan. Ia juga tak henti-hentinya mengingat warga untuk men­jaga kebersihan lingkungan agar tidak ada jentik nyamuk aedes aegypti. ”Empat warga yang kena DBD di wilayah RW 06, 08, dan 09. Usianya dari mulai enam sampai 12 tahun. Inti­nya, kita minta puskesmas segera melakukan fogging,” pungkasnya. (ads/c/els/run)

Tags

Terkini