METROPOLITAN - Cut and Fill di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, yang menjadi penyebab banjir lumpur serta longsor ternyata tak berizin. Kepala Desa Sukajaya Hayatuzein mengatakan, cut and fill tersebut tidak ada pemberitahuan kepada pihak desa, sehingga tidak ada izin. ”Nggak ada izinnya ke desa juga. Saya harap bisa segera ditertibkan dan bertanggung jawab atas bencana yang terjadi akibat cut and fill tersebut,” katanya kepada wartawan. Sebelumnya, puluhan warung di kawasan wisata Curug Nangka, Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, diterjang banjir bandang dan longsor. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/12) sore. Kepala Desa Sukajadi Ade Gunawan menuturkan, bencana longsor dan banjir bandang itu terjadi akibat adanya cut and fill di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. ”Iya itu di desa Sukajaya ada cut and fill, ditambah hujan deras, lalu terjadi longsor dan banjir bandang menyapu warung-warung di kawasan wisata Desa Curug Nangka,” ujar Kepala Desa Sukajadi Ade Gunawan. Ade memaparkan, peristiwa ini sudah dua kali terjadi. Namun, untuk kali ini lebih parah. Bahkan akibat banjir bandang dan longsor tersebut juga berdampak pada sumber air 255 kepala keluarga di Desa Sukajadi. ”Iya, ini juga sumber air warga penuh lumpur,” paparnya. Ia berharap Pemerintah Kecamatan Tamansari maupun Satpol PP Kabupaten Bogor melakukan penertiban cut and fill tersebut karena sangat berbahaya. ”Alhamdulillah tidak ada korban. Tapi saya harap ini segera ditindak, karena bisa saja memakan korban ke depannya. Apalagi ini musim hujan,” tandasnya. (jal/c/els/run)