METROPOLITAN - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor dan Balai Cagar Budaya melalukan asesmen Goa Lalay. Goa yang terletak di Blok Siliwangi di Kampung Babakanliud, RT 01/20, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, itu ditengarai sudah berusia ratusan tahun. ”Goa ini batuannya sejenis karang yang ada di laut. Dan terbentuknya Goa Lalay diduga dari zaman batu,” ujar Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman. Jani mengatakan, masyarakat sekitar menyebutnya Goa Lalay karena di dalam goa dihuni ribuan kelelawar. Bahkan, sepanjang goa banyak kotoran kelelawar, termasuk di bawah lantai goa. ”Sebelum saya lahir juga sudah ada Goa Lalay. Saya pernah masuk ke dalam, ternyata di dalam Goa Lalay sangat indah,” ungkapnya. Jani menerangkan, kedatangan tim Disbudpar Kabupaten Bogor beserta Balai Cagar Budaya ke Goa Lalay untuk meninjau beberapa lokasi yang dianggap sebagai potensi kekayaan alam. Selain itu, Goa Lalay juga memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di desa tersebut yakni, Goa Lalay, makam Keramat Buyu Santri, dan lainnya. ”Kemarin baru kunjungan kedua lokasi yang mana targetnya ada empat lokasi. Selain ke Goa Lalay, kita juga ke situs-situs makam keramat. Dan saat ini masih menunggu hasil kajian dari dinas terkait,” paparnya. Menurut Jani, Goa Lalay bagian dari kekayaan yang ada di Desa Kalongliud. Khususnya di bidang cagar budaya. Untuk itu, ke depan, pihaknya akan merawat dan akan mencari silsilah goa tersebut. ”Kami harap seluruh situs yang ada di Kalongliud ini, termasuk Goa Lalay ini, tercatat di Dinas Pariwisata. Yang tentunya akan berdampak kemaslahatan kepada masyarakat dan peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (ads/c/ els/run)