bogor-barat

Galuga Longsor, 2.000 KK di Desa Dukuh Rawan Tertutup Sampah

Jumat, 2 September 2022 | 13:01 WIB
PERGESERAN: Sampah di TPA Galuga, Kecamatan Cibungbulang, mengalami pergeseran akibat diguyur hujan deras.

METROPOLITAN - Curah hujan yang tinggi dan menum­puknya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibung­bulang, menyebabkan per­geseran sampah. Tidak adanya tanggul pem­batasan di lokasi TPA Galuga, 2.000 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Cimangir Tengah dan Kaler, Desa Galuga, bak­al tertutup sampah. Kepala Desa Dukuh, Irfansah, mengaku terjadinya pergeseran sampah di TPA Galuga sudah dua kali ter­jadi. Namun, ini yang paling parah karena pergeseran tumpukan sampah milik kota dan kabupaten sudah berdekatan dengan permu­kiman warga, kurang lebih berjarak seratus meter. Untuk itu, pihaknya me­minta pertanggungjawaban dari Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor dan (Pemkab) Bogor akan adanya pergese­ran sampah. ”Jika tidak cepat diantisi­pasi dinas terkait, dikhawa­tirkan sampah tersebut bisa mengenai 2.000 rumah warga yang berada di dua RW. Menurut Irfan, selama ini tidak ada tanggul pembatasan antara lokasi TPA Galuga dengan permukiman warga. Tumpukan sampah di TPA Galuga bakal mengelakkan rumah warga. Masyarakat sudah lama menginginkan adanya pembangunan tanggul pem­batas antarlokasi TPA Galuga dengan permukiman warga. Tujuannya menjaga terjadi longsor sampah yang sudah overload di TPA Galuga. ”Selain ingin adanya tanggul pembatas, keinginan warga kompensasi untuk Desa Du­kuh bisa sama dengan Desa Galuga. Selama ini kompen­sasi Desa Dukuh kecil, hanya 15 persen,” pungkasnya. (ads/suf/run)

Tags

Terkini