Sebagai gerakan masyarakat menuju desa yang berbudaya lingkungan, sejumlah upaya dilakukan Ecovillage demi menciptakan desa berbudaya lingkungan. Gerakan tersebut merapatkan barisan. Diikuti 15 desa yang terlintasi Daerah Aliran Sungai Ciliwung, mereka menggelar penghijauan dengan penanaman pohon di Desa Batulayang.
METROPOLITAN.id – RATUSAN kader Ecovillage berbaur bersama sejumlah aparatur, mulai dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Munawaroh Yasin (AMY), Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat Anang Sudarna dan aparatur tingkat kecamatan dan desa. Mereka begitu antusias menggelar kegiatan tersebut. Tanpa kenal lelah, satu demi satu pohon-pohon yang telah disiapkan ditanam di lahan resapan yang telah disediakan.
AMY dalam kesempatan itu mengatakan, gerakan ini merupakan bagian dari kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan alam. Sebab sebenarnya yang menjadikan alam itu rusak adalah tangan-tangan manusia itu sendiri. ”Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan masyarakat akan lebih bisa menjaga alam. Sebab ketika kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita,” paparnya kepada Metropolitan, kemarin.
Begitu juga Anang Sudarna yang menilai kegiatan itu adalah kegiatan dari berbagai kelompok profesi di masyarakat yang peduli lingkungan. Sehingga diharapkan para kepala desa akan menjadi pelindung kegiatan Ecovillage tersebut. ”Kegiatan ini adalah hasil riungan sebanyak delapan kali yang dipelopori Ecovillage di masing-masing desa,” paparnya.
Kepala Desa Batulayang Iwan Setiawan sebagai tuan rumah mengaku mengapresiasi akan digelarnya acara Ecovillage di desanya. Menurutnya Ecovillage adalah desa yang berbudaya lingkungan sehingga diharapkan semua kader dapat menyosialisasikan kepada masyarakat untuk peduli dan berpartisipasi dalam hal menjaga alam. ”Di Batulayang sendiri kami telah membentuk kelompok Sakulak Beas yang menitikberatkan pada bidang penanaman pohon dengan jadwal setiap kader harus menanam sedikitnya tiga pohon setiap Jumat,” pungkasnya.
(ash/b/sal/run)