Senin, 22 Desember 2025

Renternir Jerat Penghasilan Petani

- Kamis, 12 Januari 2017 | 10:22 WIB

METROPOLITAN - Tak heran jika pe­tani di Kabupaten Bogor mulai langka. Jika pun ada, kehidupan sebagian dari mereka merana. Modal tanam yang besar dituding menjadi kendalanya. Ironisnya, kesulitan mendapatkan pinjaman modal perbankan membuat para petani mengan­dalkan rentenir.

Alhasil, keuntungan petani pun kian terkikis lantaran harus melunasi hutang dan ribanya. “Setiap masa tanam, petani meminjam uang ke para pemilik modal. Bukan koperasi atau bank (rentenir, red),” ujar Maskur (51), petani asal Desa Kopo, Kecamatan Cisarua.

Untuk modal tanam sendiri, diakuinya, biaya per musim sebesar Rp8 juta atau 80 persen dari total nilai produksi sejum­lah Rp10 juta untuk tiap hektare.

Dengan ongkos produksi tersebut, se­banyak 62,36 persen pengeluaran itu dipergunakan untuk upah pekerja dan jasa pertanian.

(ps/suf/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
X