CIGOMBONG - Pengerjaan Tembok Penahan Tebing (TPT) setinggi tujuh meter dan panjang sepuluh meter di sepanjang saluran irigasi Kampung Cileungsi, RT 01/08, Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, diprotes warga.
Sebab, pengerjaan TPT membuat rumah warga kebanjiran. Parahnya, belum selesai seratus persen pengerjaan TPT ditinggalkan pemborong. Bukan itu saja, pemborong juga meninggalkan utang jutaan rupiah ke pemilik rumah hingga warung.
Warga sekitar Nining (32) memaparkan, sejak dibangunnya TPT rumahnya sering kebanjiran karena pendangkalan saluran irigasi. Padahal, sebelum dibangun kedalaman irigasi mencapai 70 sentimeter, namun kini hanya sepuluh sentimeter.
“Pemborongnya jorok, urugan tanah dibuang ke saluran irigasi. Yang sebelumnya dalam menjadi dangkal. Setiap turun hujan rumah saya kebanjiran,” bebernya.
Kekesalan yang sama dilontarkan Ratna (36), warga sekitar. Menurut dia, pemborong terkesan meninggalkan pekerjaan seenaknya. “Ini kan lucu, pembangunan TPT itu untuk mencegah banjir dan longsor. Bukannya membuat kondisi membaik, justru pembangunan ini menyebabkan banjir,” tegasnya.
Ratna juga meminta UPT Pengairan Wilayah Ciawi menindak tegas pemborong yang bermain nakal. Sebab, pembangunan ini menggunakan uang rakyat.
(nto/b/suf/mg4/py)