CISARUA - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan menyoroti fenomena kawin kontrak yang masih marak di daerah Puncak. Fenomena itu sangat meresahkan dan mengkhawatirkan.
Ketua P2TP2A Provinsi Jawa Barat Netty terus mengingatkan masyarakat bahwa tindakan seperti itu melawan hukum dan melanggar norma agama. Dampak sosial yang harus ditanggung ketika kawin kotrak, pastinya menimbulkan penyakit menular seksual, HIV dan AIDS bagi perempuan.
“Kawin kontrak ini menawarkan keindahan semu bahwa seolah-olah menikah dan menghasilkan keuntungan besar. Biasanya usia pernikahan hanya sekitar dua minggu sampai satu bulan,” ujar Netty saat mengisi tausiyah di Tabligh Akbar DKM Masjid Atta’awun di Masjid Atta’awun Puncak Bogor.
Dalam acara bertema ’Hikmah Maulid Nabi 1438 H’ itu, Netty mengungkapkan pragmatisme yang melanda masyarakat. Masyarakat cenderung tidak mau berusaha namun ingin memiliki penghasilan besar. Solusi persoalan ini perlu penanganan komprehensif berbagai pihak, baik penguatan kelembagaan dan edukasi di tengah masyarakat.
(ps/suf/mg2/py)