CISARUA - Kemacetan Puncak, adalah salah satu pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Bogor. Bagaimana tidak, daerah sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar kedua se -Kabupaten Bogor tersebut, setiap jam tidak pernah luput dari antrean kendaraan, baik yang datang dari luar kota atau hanya sekadar angkot dan kendaraan lokal.
Eksotisme perbukitan dan hawa sejuk menjadi magnet tersendiri bagi para pelancong untuk datang ke Puncak, peluang yang dimanfaatkan para pelaku usaha tersebut akhirnya menumbuhkan banyak hotel, tempat wisata bahkan warung-warung kopi.
Alhasil, Puncak patut dinobatkan sebagai daerah macet, rekayasa lalu lintas satu arah (one way) tak mampu mengurai kemacetan. Jalur lingkar selatan juga tak bisa memperlancar arus laju kendaraan. Menyaksikan hal tersebut, Pemkab Bogor berinisiatif untuk membuka jalur Lingkar Utara Puncak.
Meski baru sebatas wacana, kemarin, rombongan dari berbagai instansi yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Adang Suptandar, menyusuri jalur yang rencananya akan dijadikan Lintas Utara Puncak. Gayung bersambut, bahkan tak sedikit warga yang siap menghibahkan tanah milik mereka untuk dijadikan jalan.
Rencanannya, jalur tersebut akan melintasi sembilan desa dan tiga kecamatan. Yakni Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Desa Pasirangin, Desa Cipayung, Desa Cipayung Girang, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Desa Cilember, Jogjogan, Tugu Utara serta Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua.
Menurut Adang, jalur yang sudah ada memang harus diperlebar dan Pemkab Bogor akan memaksimalkan pengerjaannya. Sementara untuk jalur yang masih dimiliki pihak perkebunan, secepatnya akan dimohon untuk dijadikan aset pemerintah daerah. ”Kami akan memaksimalkan aset jalan yang ada di Lingkar Utara ini dan untuk aset perkebunan secepatnya akan dimohon untuk dijadikan aset pemkab,” jelasnya.
Kepala Desa Cipayung Cacuh mengatakan, masyarakat sudah setuju dengan pelebaran jalan itu. Bahkan sebagian sudah menghibahkan tanahnya untuk dibuat jalan. ”Masyarakat menyambut baik rencana pemerintah. Bahkan sebagian masyarakat sudah siap menghibahkan lahan yang nantinya diperlukan untuk kepentingan pembangunan jalan,” paparnya.
(ash/b/suf/dit)