CIGOMBONG - Tempat pembuangan sampah menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat Kecamatan Cigombong. Entah mengapa hal itu bisa terjadi,masyarakat yang tidak peduli lingkungan atau memang pemerintah yang kurang peka menyikapi hal tersebut.
Saat ini hampir di setiap desa di Kecamatan Cigombong, bak sampah menjadi persoalan. Mungkin terlihat sepele tapi hal tersebut berdampak pada kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Padahal menurut Kepala UPT Kebersihan Ciawi Sofyan, satu orang setiap harinya menghasilkan sampah seberat tiga kilogram. ”Setiap orang per satu harinya menghasilkan sampah setidaknya tiga kilogram,” ungkapnya kepada wartawan.
Bisa jadi, sampah yang dihasilkan warga Kecamatan Cigombong setiap harinya terus membludak. Tidak memiliki bak sampah membuat warga membuang dan mengumpulkan sampah di pinggir jalan, bahkan di atas tanah milik orang. Seperti yang terlihat di Kampung Bohlam, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong. Parahnya, sebagian warga membuang sampah di tengah jalan dan ke sungai, seperti yang sering terlihat di Jalan Alternatif dan Sungai Cigombong.
Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan, seperti yang dituturkan Kepala Desa Ciburuy, Iwan Sofyan zaqi. Dirinya terpaksa merelakan lahan miliknya menjadi tempat pembuangan sampah. Menurutnya, bukan hanya masyarakat Ciburuy yang membuang sampah di sana, tapi juga warga desa lain.
”Padahal lokasi itu berdekatan dengan rumah penduduk. Mau bagaimana lagi, mungkin karena masyarakat tidak ada pilihan lain,” tuturnya.
Perlu adanya kesadaran masyarakat, lanjut dia, untuk mengubah perilaku jangan sampai membuang sampah sembarangan. Namun harus berbanding lurus dengan tersedianya tempat pembuangan sampah sementara. ”Harus ada kesadaran masyarakat sehingga tidak membuang sampah sembarangan,” tutupnya.
(ash/b/suf/dit)