CARINGIN – Cuaca yang tidak bersahabat akhir-akhir ini, menyebabkan banyak musibah dimana–mana. Hujan yang terus mengguyur setiap hari menjadi salah satu penyebab bencana alam dan yang paling sering terjadi adalah tanah longsor. Di Desa Pancawati longsor hampir terjadi di setiap kampung sejak dua pekan silam. Bahkan jembatan yang menjadi akses lalu lintas tak lepas ikut tergerus derasnya air sungai.
Dimulai dari longsor tebingan dan jembatan di Kampung Bojongkaton, tanah menutupi jalan tembus ke Desa Cimande dan jembatan ambrol sehingga hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Sedangkan dalam sepekan ini, longsor kembali terjadi merata di beberapa kampung. Pantauan di lapangan, tebing longsor di Kampung Cipare, beberapa meter dari pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan menutupi jalan tembus menuju Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi.
Di Kampung Leuweung Larangan, dua titik longsor menerjang tebingan perkebunan dan rumah warga. Tebing longsor juga menggerus sebuah tebing bangunan rumah warga di Kampung Ciherang Satim. Sedangkan di Kampung Pasir Tengah, tepatnya di RW 08, jembatan ambrol dan tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Masih di Pasir Tengah, dua jembatan ambrol terbawa arus sungai dan yang satunya tertimpa pohon. Akibat putusnya jembatan penghubung ini, warga dan anak sekolah tak bisa melintas.
Kepala Desa Pancawati H Iqbal Jayadi, selama dua pekan ini sibuk turun ke beberapa kampung untuk mengecek kondisi longsor. “Saya dan beberapa ketua RT dan RW, BPD, dan tokoh masyarakat sejak dua pekan ini turun langsung berkeliling ke lokasi-lokasi bencana. Kami data dan akan segera kami laporkan. Beberapa lokasi longsor sudah langsung saya tangani untuk perbaikannya,” ungkapnya di sela pantauan di lokasi longsor.
(ash/b/suf/dit)