Satu lagi yang bakal membuat orang betah berlama-lama di kawasan Puncak. Selain udaranya yang sejuk, panorama perbukitan kebun teh yang memanjakan mata, suasana senja di Puncak tepatnya di Desa Tugu Utara akan lebih terasa karena menyuguhkan pemandangan luar biasa.
Bila senja datang, lembayung berwarna kuning keemasan menggelayut menghiasi langit di atas rimbunnya pepohonan pinus. Desir angin dingin akan lebih terasa, perlahan namun pasti warna keemasan berganti jingga seiring tenggelamnya mentari.
Gendang-gendang telinga kita akan tersentuh riuhnya burung hutan yang hendak pulang ke sarang, perlahan namun pasti udara akan semakin dingin menusuk tulang. Suasana senja temaram seketika gelap, setitik demi setitik dari kejauhan nampak lampu-lampu menghiasi hamparan bukit dan pegunungan layaknya permadani bertahtakan permata terhampar di bawah cakrawala.
Menurut pelancong asal Jakarta Ardi (22), suasana seperti itu sangat dinantikan. Bahkan tak jarang ia enggan kembali ke Jakarta. ”Bila tidak mengingat pekerjaan, malas saya kembali ke Jakarta,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan salah seorang tamu hotel di Puncak Siti Hanifah, ia bahkan rela berlama-lama meski pengeluaran membengkak karena harus membayar penginapan. ”Kalau libur sekolah, saya dan keluarga bisa sampai seminggu di sini,” akunya.
(ash/b/ suf/dit)