CIGOMBONG - Kebiasaan mengaji setelah magrib hampir punah. Anak-anak lebih memilih bermain gadget dan orang tua lebih memilih menonton televisi. Akibatnya, banyak anak yang tidak bisa membaca dan menulis Aquran. Hal itu bukan karena dampak dari kemajuan teknologi, tapi kurang kuatnya konsistensi individu untuk mengantarkan, mengajarkan dan menyerap ilmu itu sendiri.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Cigombong, saat ini sangat sulit ditemui tempat-tempat pengajian untuk anak–anak. Menurut Kasi Pendidikan Agama Islam pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Bogor Dadan Parid, saat ini guru agama Islam memang sangat sedikit jumlahnya.
Terlebih guru yang bisa mengajar mengaji. ”Sangat mengkhawatirkan memang, guru Agama di Kabupaten Bogor ini kurang. Apalagi guru yang biasa mengajar ngaji,” ungkapnya.
(ash/b/suf/dit)