CIJERUK - Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Cijeruk menggelar laporan tahunan buku 2016, kemarin. Para pengurus UPK mengevaluasi laporan dan perkembangan program Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Dari laporan, sejak awal 2016 hingga Desember 2016, perguliran dana mengalami penurunan. Hal tersebut dikatakan Koordinator UPK Kecamatan Cijeruk Bhamatra Tresna Samudra akibat dari faktor ekonomi yang kurang stabil sepanjang tahun. “Alasan warga tidak meminjam uang karena dalam masa sulit. Pergerakan ekonomi warga yang memperlambat membuat pendapatan dan perguliran dana UPK tidak berjalan lancar,” bebernya. Tresna memberikan contoh, salah seorang nasabah mengeluhkan usaha kue yang dijalaninya tidak berjalan mulus, sehingga selalu telat dalam penyicilan pinjaman. Bahkan ada pula yang pembayarannya
lancar, tapi tidak diperpanjang lagi. “Kebanyakan mereka berhenti meminjam uang karena khawatir tak bisa mengembalikan pinjaman,” jelasnya lagi. Sebab itu, lanjut dia, pihak UPK melaku kan upaya dan mengevaluasi kinerja secara berkala untuk mengatasi masalah penurunan pendapatan dari program pinjaman SPP. Salah satu caranya yakni, menjadwal ulang simpan pinjaman dari warga supaya terdapat kenaikan pengembalian jasa simpan pinjam. “Data perguliran dana pada 2016 sebesar Rp2,1 mi liar lebih. Terdapat penurunan hingga Rp 100 juta lebih.” Tuntasnya
. (nto/b/suf/dit)
