Minggu, 21 Desember 2025

Warga Bisa Tanam Cabai Sendiri

- Senin, 3 April 2017 | 10:33 WIB

 CIAWI - Lahan luas pertanian di Kabu­paten Bogor, banyak yang beralih fungsi. Bahkan lahan basah dan resapan air pun seolah dibiarkan menjadi bangunan vila atau hotel. Akibatnya Kabupaten Bogor dikhawatirkan tidak bisa berswasembada pangan. Harga cabai saja, pemerintah tak mampu mengendalikan karena pasokan barang di pasaran langka yang membuat harganya melejit. Hal ini membuat perlu penanganan yang sangat serius dari Pe­merintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, terkait lahan pertanian, sumberdaya ma­nusia pertanian dan teknik pertanian.

Diakui atau tidak, saat ini para pemuda sudah enggan bertani, karena identik dengan kotor, dekil, miskin dan tidak pu­nya masa depan. Padahal pekerjaan se­bagai petani adalah hal penting bagi ketersediaan pangan. Di saat sektor per­tanian seolah mati suri dan di tengah meroketnya harga cabai, Pusat Pelatihan dan Manajemen Kepemimpinan Perta­nian (PPMKP) Ciawi mencanangkan ge­rakan penanaman 50 juta pohon cabai (gertamcabe). Menurut Kepala PPMKP Ciawi Heri Sulistio, kenaikan harga cabai dari mulai petani hingga di pasaran be­berapa bulan terakhir cukup menggang­gu dan ikut mendorong inflasi.

“Dari 10 ribu pohon cabai yang dibagikan ini saya berharap ibu-ibu, anak sekolah dan elemen masyarakat lainnya bisa melakukan penanaman di setiap rumah atau sarana lainnya agar cabai yang mahal ini setelah tumbuh bisa memenuhi kebutuhan akan cabai itu sendiri. Selain itu masyarakat pun bisa menjualnya,” ungkapnya.

Salah seorang peserta gerakan, Dewi, mengaku pembagian bibit cabai ini akan membantu masyarakat terkait kebutuhan cabai. Karena setelah ditanam di halaman rumah lalu panen, tentunya tidak harus membeli.

(ash/b/suf/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
X