Megamendung - Bantuan pembangunan infrastruktur dari dua sumber anggaran yang diterima oleh SDN Cikopo Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung menurut anggota DPRD kabupaten Bogor komisi III Ade sanjaya tidak menjadi persoalan alias sah - sah saja.
Namun dia mengingatkan pihak sekolah agar memperhatikan efektifitas kegiatan belajar dan mengajar anak didik. "Penyelenggaraan KBM harus tetap normal dan nyaman. Jangan sampai dapat bantuan melimpah tapi anak didik terabaikan aktivitasnya," ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Dari informasi yang didapatnya, saat ini hanya empat unit ruang kelas yang bisa dipakai di SDN Cikopo. Sementara jumlah rombongan belajar mencapai 12 kelas, sehingga KBM diselenggarakan tiga shift. "Tentunya ini sangat ironis, bagaimana bisa menciptakan sumber daya manusia yang unggul karena durasi belajar tidak maksimal," sesalnya.
Pihak sekolah,lanjut dia, harus berfikir cerdas, jangan sampai belajar dilaksanakan per tiga jam. Harus ada skala prioritas, khususnya terhadap anak didik kelas 6 yang akan menghadapi ujian."Kembali saya tekankan, proses belajar mengajar jangan terganggu. Belajar sistem shift juga tidak masalah asalkan porsi belajarnya sesuai. Tapi kalau boleh menyarankan, jika memang situasinya krusial, lebih baik mengungsi belajar sementara. Misalkan meminjam aula desa atau lainnya," terang dia.
Terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Egi Gunadhi Wibhawa menginginkan Disdik Kabupaten Bogor memberikan tekanan kepada pihak ketiga SDN Cikopo agar melakukan percepatan pekerjaan."Supaya ruang kelas bisa secepatnya digunakan," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor, Abidin Said,dia menyebut kondisi ini sebagai dilema kebutuhan prioritas.Dijelaskannya, pengembangan sarpras fisik di sekolah merupakan komoditi utama penunjang KBM. "Dengan durasi pengerjaan harus mengorbankan efektifitas pembelajaran siswa itu sendiri," tutupnya.
(ash/b/suf)