Cisarua - Keberadaan imigran di wilayah Puncak diawasi semakin ketat oleh Kantor Imigrasi kelas 1 Bogor. Salah satunya dengan cara memasang call Imigrasi Center dan stiker himbauan.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan (Wasdakim) Arief H Santoto mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para pemilik kontrakan agar secepatnya melapor jika kontrakannya dihuni para imigran ke kantor imigrasi. "Kami menghimbau tentang kesadaran pemilik kontrakan masyarakat setempat yang mempunyai kontrakan untuk melaporkan kepada kantor imigrasi kewajiban melaporkan 08111152111," katanya.
Dia juga menjelaskan, upaya sosiasilasi secara aktif sebagai bentuk pengawasan Imigrasi. Terutama kawasan Puncak yang notabenya identik dengan lokasi berkumpulnya para pecari suaka. Pelaporan ini mengacu pada UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian.
Sebanyak 10 titik lokasi lanjutnya, akan disambangi Imigrasi. Berdasarkan Data terakhir Kantor Imigrasi Bogor mencatat jumlah imigran yang ada hingga 1.687 jiwa di Kabupaten Bogor ini, 90 persen berada di kawasan wisata Puncak yang tersebar di setiap desa, hanya Desa Jogjogan yang tidak dihuni imigran.
Untuk itu, sebagai upaya pengawasan, pihaknya meminta kepada pemilik vila, penginapan serta kontrakan untuk melaporkan setiap ada imigran yang tinggal. Pelaporan sendiri bias dilakukan melalui desa atau langsung ke Kantor Imigrasi Bogor.“Wajib lapor WNA ini diatur UU, dan di pasal 72 ayat 1 dan 2 dijelaskan, jika pemilik penginapan dan kontrakan atau vila tidak memberikan keterangan atau tidak memberikan data orang asing yang menginap di rumah atau penginapan, akan dikenakan pidanan dengan kurung 3 bulan atau denda sebesar Rp 25 juta,” ungkapnya.
Senada,Kepala Seksi Informasi, Sarana, dan Komunikasi (Insarkom) Mardiyanto mengungkapkan, Imigrasi masuk desa adalah peran serta masyarakat dalam garda terdepan. Berdasarkan review dari imigrasi, hasil dari sosialisasi punya dampak pengaruh terhadap peran serta masyarakat. "Kami lakukan rutin dan ini efektif melibatkan peran serta masyarakat. Tentu ini akan terus ditinjau setiap titik lokasinya," tandasnya.
(ash/b/suf)