CIAWI - Budaya ‘usum-usuman’ (musiman,red) khas Sunda di kawasan Bogor masih bertahan hingga kini. Usum-usuman ini melibatkan beberapa kampung didalam sebuah kawasan, seperti di Kampung Manis Madu, Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Disana para pemudanya giat membuat kolecer alias baling-baling bambu.
Kolecer adalah mainan dari bambu yang berputar jika ditiup angin dan diberdirikan menggunakan tiang bambu yang cukup tinggi. Menurut pemuda sekitar kampung tersebut, Agus (25), sejak bulan Safar hingga sekarang sedang musimnya kolecer. Sehingga ia pun tidak ketinggalan. ”Dari bulan Safar kemarin lagi musim kolecer. Kampung yang lain juga sama, karena sekarang musim angin,” ujarnya.
Kolecer yang ia, tambah Agus, menggunakan kayu duren dan pisuk dengan panjangnya mencapai 5 meter. Kolecer itu pun terbagi tiga bagian, yakni tangger (tiang), bubuntut (ekor) yang terbuat dari daun kelapa, dan kolecer yang terbuat dari kayu. ”yang paling susahnya itu pas ngelubanginya. Karena harus seimbang, terus ngelemesin kayunya harus sambil diraut-raut gitu,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ketika memasuki musiman kolecer, ia membuat kolecer itu tanpa mencari keuntungan materi, kecuali menyemarakan musim kolecer tersebut. Namun, terkadang ada pula orang yang datang berniat membeli kolecer buatan tangannya itu. ”Hobi sih, lagi pada bikin juga kan di setiap kampung, makanya saya bikin. Tapi kadang-kadang ada yang beli juga, dulu itu pernah satu kolecer dijual Rp500 ribu, tapi jarang sih,” pungkasnya.
(nto/b/suf/mg2)