Ciawi - Memasuki musim penghujan, beberapa ruas jalan Kabupaten dan jalan desa yang berada di wilayah kerja UPT pemeliharaan Jalan dan Jembatan (Jajem) Ciawi sudah tidak layak pakai. Selain karena tergerus air,bencana alam tanah longsor dan banjir yang melanda Puncak dan sekitarnya yang terjadi beberapa hari silam ikut andil terhadap rusaknya jalan - jalan tersebut.
Dari data yang dipublikasikan, di Kecamatan Cisarua ada sekitar tujuh ruas jalan yang rusak parah. Diantaranya, Cilember -Batu layang, Cisarua -Batu layang,Tugu - Ciburial,Taman safari - Cibeureum,Citeko - Kuta,Cibeureum -Batu layang, dan Siliwangi Cipari.
Untuk Kecamatan Megamendung,ada tiga titik yang perlu secepatnya mendapat penanganan. Antara lain, Gadog - Pasir angin,Cihanjawar - Citeko, dan Gadog Cikopo selatan. Sedangkan di kecamatan Ciawi, ruas jalan yang terkena dampak bencana banjir yakni Banjarwaru -Tapos, Banjarwaru - Teluk pinang dan Bendungan - Sukabirus.
Menurut pengamat jalan wilayah Megamendung Maman Daud, dapat dipastikan rusaknya jalan tersebut akibat gerusan air yang meluber ke jalan raya. "Air yang menggenangi jalan tersebut yang bisa merusak,memang seharusnya ada drainase yang menjadi saluran air,sehingga air tidak tumpah ke jalan," papar dia.
Hal senada juga dikatakan kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan wilayah Ciawi Eko Sulistianto. Tidak adanya saluran air yang memadai, membuat air luber dan melintas di aspal. "Kalau dipakasakan untuk membuat drainase, akan banyak rumah penduduk yang harus mundur," ungkap dia.
(ash/b/suf)
