Pembangunan rest area untuk relokasi para PKL tersebut sudah dimulai,seluas 5 hektare lahan Gunungmas sudah dimohon. Namun baru akan dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor satu hektare saja.
Rencana tersebut kini sudah diambil alih Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan langsung dibangun di atas lahan seluas 5 hektare.Konsep yang diusungnya adalah Anjungan cerdas,yaitu sebuah pasar pariwisata lengkap dengan berbagai fasilitas,termasuk panggung seni.
Camat Cisarua Bayu Rahmawanto mengatakan,konsep anjungan cerdas tersebut,sebelumnya memang meminta saran dari masyarakat Puncak dan sekitarnya. Sehingga konsep yang diterapkan betul - betul dapat diterima oleh masyarakat. "Sebelumnya memang pihak PUPR berkomunkasi dulu dengan warga,untuk menentukan konsepnya," ungkap dia.
Selain konsep,lanjut Bayu,para pedagang yang nantinya menempati anjungan cerdas itu akan ada skala prioritas. Artinya pedagang dari wilayah puncak dan Bogor akan didahulukan. "Kalau pedagang Bogor sudah terakomodir,barulah masyarakat luar kabupaten Bogor," paparnya.
Untuk mempermudah sistem perdagangan,masih kata Camat Cisarua,nantinya akan ada pembinaan dari dinas Koperasi dan UMKM. Sehingga diharapkan tidak ada yang memonopoli keperluan barang dagangan. "Selain para pedagangnya dibina oleh dinas koperasi,para pelaku UMKM yang memproduksi barang dagangan juga dibina oleh dinas yang sama," jelasnya.
Rencana tersebut mendapat apresiasi dari warga, yang lapaknya terkena geser. "Kami harap rencana tersebut betul - betul terwujud secepatnya,kami juga mau berjualan nyaman,dan tidak was - was karena khawatir digusur," harap Indra pedagang Lapak pisang dan buah - buahan.
(ash/b/suf)