CIAWI - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diterapkan pemerintah meskipun tidak memaksa untuk dilaksanakan,tapi sempat membuat bingung para guru dan kepala sekolah.Alasannya cukup sederhana, unit komputer yang akan dipakai untuk UNBK kurang, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor Tb Luthfi Syam memghimbau pelaksanaan UNBK tidak mutlak harus dilaksanakan. Atau ketika akan dilaksanakan bisa memanfaatkan sistem pinjam. "Tidak UNBK tidak jadi soal,semua diserahkan pada kemampuan sekolah masing - masing," ungkapnya.
Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), lanjut dia, yang betstatus negeri di Kabupaten Bogor akan mendapat bantuan dari pemerintah daerah berupa unit komputer, namun bersifat dibagi rata. "Anggarannya memang terbatas,jadi jumlah bantuan unit komputer yang akan diberikan mungkin saja tidak akan mencukupi," jelasnya.
Kendati demikian, Kepala SMPN 3 Ciawi Lilik Suhartini optimis bisa memaksimalkan bantuan komputer yang diberikan Pemkab Bogor. Salah satu caranya yaitu dengan menggilir peserta ujian sampai tiga shift. "Untuk setiap mata pelajaran paling lama 90 menit,makanya kalau dibagi 3 shift kemungkinan akan cukup," katanya.
Dengan durasi 90 menit tersebut, tambah Lilik, waktu yang dibutuhkan hanya sampai jam 5 sore. "Kemungkinan kalau tiga shift bisa sampai jam lima sore saja,"paparnya lagi. Selain memanfaatkan bantuan dari pemkab, komputer yang ada di sekolah bisa dipakai. Termasuk yang biasa digunakan oleh Tata Usaha (TU). "Saat ini SMPN 3 Ciawi memiliki 40 unit komputer,itupun dengan perangkat milik TU," tutupnya.
(ash/b/suf)