CIAWI - Kemacetan panjang di Jalur Bocimi sudah terjadi lebih dari sepekan. Dari mulai lampu merah Ciawi sampai Pasar Caringin, setiap hari terlihat antrean panjang kendaraan yang didominasi truk - truk besar. Banyak penyebab yang mengakibatkan mandeknya laju kendaraan tersebut. Diantaranya adalah penyempitan jalan di Cikreteg, penutupan Jalur Alternatif Teluk Pinang dan keluar masuknya kendaraan proyek pembangunan Tol Bocimi di Caringin.
Penyebab kemacetan tersebut masih ditambah lagi dengan ramainya persimpangan Pasar Cikreteg dan Pasar Caringin. Salah seorang sopir angkutan umum Ahmad (45 mengaku, jika terjebak macet, dirinya bisa berjam – jam berada di barisan kemacetan dengan laju yang sangat pelan. "Wah parah macetnya,saya sudah satu jam lebih kejebak disini," ungkap dia.
Meski demikian, dirinya tak bisa berbuat banyak, kemacetan terjadi karena banyak faktor.
“Mau gimana lagi, truk truk besar memang selalu melintas di sini, ditambah kendaraan berat Tol Bocimi,” ketusnya.
Lain halnya dengan Yanto (43) yang berprofesi sebagai pedagang asongan. Kemacetan yang kerap terjadi justru menjadi berkah bagi dirinya. Yanto mengaku, penghasilan penjualan saat macet jauh lebih tinggi dibandingkan jika tak terjadi kemacetan. “Kalau macet seperti ini penghasilan pasti berbeda, banyak pengendara yang membeli jajanan saya,” katanya. Hal senada juga diungkapkan Deni (32) pedagang tahu. Penjualan tahu yang dijajakan dirinya cepat habis dibandingkan situasi lancar. “Bisa tiga kali lipat dibanding biasanya,” pungkasnya.
(ash/b/suf)
