Menurut Budayawan Puncak Chaidir,acara itu memang tidak formal,tapi sudah menjadi tradisi,terkadang saudara jauh datang hanya untuk bertemu kerabat dan sahabat. "Acara itu biasanya jadi ajang silaturrahim antar anggota keluarga,dan setelah itu mereka umumnya saling meminta maaf satu sama lain," ungkapnya.
Dia juga mengatakan,istilah Cucurak sendiri kemungkinan berasal dari ungkapan kesenangan dan kegembiraan,dan memang istilahnya berbeda – beda. "Seperti di Cianjur,istilahnya Fafajaran,tapi maknanya memang sama," jelas dia. "Kapan lagi acara kumpul - kumpul begini,momennya memang tepat,yaitu sebelum puasa,usai cucurak,kami biasanya melaksanakan ziarah kubur bersama keluarga," Kata Ahmad warga Ciawi.
(ash)