CISARUA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bogor perlu melihat pangsa pasar di kawasan Puncak dan sekitarnya. Apalagi untuk mereka yang memproduksi makanan atau camilan. Pasar di kawasan Puncak sangat terbuka luas, mengingat jumlah wisatawan yang datang baik domestik atau mancanegara selalu berjubel setiap harinya. Saat ini, pedagang oleh-oleh di Puncak sangat jarang menjual hasil produksi UMKM di Bogor. Hasil produk di luar Bogor malah lebih mendominasi. Sebut saja makanan intip, moci atau buah sekalipun diperoleh pemasok di luar Bogor.
”Kalau kue intip ini dibawa dari Jawa,ada juga keremes masih dari sana juga,untuk kue moci dan manisan biasanya dari Cianjur,” ujar pedagang oleh-oleh di sekitar Cibeureum, Ade Rahadi (43).
Hal tersebut tentu mendapat kritikan dari pelancong yang datang ke Puncak. Apalagi untuk mereka yang dari luar kota. ”Saya juga bingung cari oleh-oleh khas Puncak. Kalau kayak gini di luar sana juga banyak,” kata wisatawan asal Jakarta, Wawan.
Untuk oleh-oleh khas Puncak, dia belum menemukan. ”Paling kalau yang khas itu talas, tapi untuk Puncak saya rasa belum ada,” tutupnya.(ash/b/suf/py)