METROPOLITAN - Sejumlah kompleks perkantoran milik pemerintah di Ciawi krisis air. Sumur yang ada tidak menghasilkan air yang cukup untuk keperluan perkantoran. Bahkan, salah satu sumur untuk musala di halaman belakang perkantoran tidak cukup mengucurkan air untuk berwudu. Padahal, kompleks perkantoran merupakan pusat pelayanan bagi masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Bogor. Di antaranya kantor Kecamatan Ciawi, kantor UPT Infrastruktur Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, kantor UPT Dinas Perhubungan, kantor UPT Dinas Lingkungan Hidup, kantor UPT PJU, kantor UPT Penataan ruang (IMB), kantor penyuluhan KB,Kantor Penyuluhan Pertanian, kantor Panitia Pemilian Tingkat Kecamatan (PPK), kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) hingga sekretariat pramuka. Kendati sudah dilakukan penggalian ulang untuk sumur, air tak pernah cukup. ”Mungkin memang sudah kering sumurnya,” ucap pengawas UPT Jalan dan Jembatan Ciawi, Sarip. Saat ini untuk keperluan berwudu saja, jamaah terpaksa harus mengantre. ”Terkadang meski mesin air dinyalakan dari pagi, tetap saja airnya tidak mengalir,” katanya. Banyak keluhan yang datang, terutama dari tamu yang datang untuk ikut salat atau sekadar buang air. Keluhan lainnya datang dari masyarakat Banjarsari Ahmad yang terpaksa harus antre untuk bisa berwudu. ”Kantor sebanyak ini kok tidak ada sambungan pipa PDAM, padahal bisa saja patungan untuk sambungan air itu,” cetusnya. (ash/b/suf/py)